tag:blogger.com,1999:blog-44687990114060370412024-03-13T20:47:00.287-07:00Kumpulan Cerita Motivasi,inspiratif,SedihBlog Kumpulan Cerpen,Puisi, kata Bijak Unknownnoreply@blogger.comBlogger126125tag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-38611591523547776312017-02-07T19:34:00.001-08:002017-02-07T19:34:32.578-08:00Kisah Inspiratif... Bahagia Itu Sederhana<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5v5DgShny0RHnjwiW_cXjQX1DXENsz5Lp4b6z2ntGe_1Fe1rF4EFQ5lh2CoVPMENy5qr-0otNGZu0GhtbM9S63KDorKssygnlh9-atju_xdGh577mYM8oeIs7RQ-PUvk-ZcBsDU_tMQs/s1600/bahagia-itu-sederhana-5822a6754123bd62078b4567.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5v5DgShny0RHnjwiW_cXjQX1DXENsz5Lp4b6z2ntGe_1Fe1rF4EFQ5lh2CoVPMENy5qr-0otNGZu0GhtbM9S63KDorKssygnlh9-atju_xdGh577mYM8oeIs7RQ-PUvk-ZcBsDU_tMQs/s400/bahagia-itu-sederhana-5822a6754123bd62078b4567.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Setiap orang punya standar kebahagiaan masing-masing. Mungkin hari ini yang membuatnya bahagia adalah ketika bisa menyelesaikan tugas lebih cepat dari biasanya. Namun di kesempatan lain, kebahagian bisa diperoleh saat mendapatkan tantangan baru yang menjanjikan prestasi lebih baik.</div>
<br />
Jauh di seberang sana, mereka yang hidup sederhana sudah merasa bahagia luar biasa ketika mendapatkan sepiring nasi dan lauk, meski belum ada jaminan esok hari bisa mendapat makan layak.<br />
<br />
Bahagia memang bukan hanya milik orang tertentu. Kebahagiaan ada di mana-mana karena milik semua orang.<br />
<br />
Suatu penelitian menyebutkan bahwa orang yang selalu membanding-bandingkan kekayaan/ jabatannnya dengan kerabat atau teman dekatnya, cenderung tidak bahagia dan kerap merasa kecewa.<br />
<br />
Lantas, bagaimana menemukan kebahagiaan itu? Sebenarnya, bahagia itu sederhana. Kunci kebahagiaan terletak pada sikap kita. Dengan mensyukuri segala sesuatu yang kita miliki, dan berjuang sepenuh hati untuk tujuan yang besar & positif, maka kebahagiaan akan selalu mengalir di kehidupan kita.<br />
<br />
"Jangan mencari kesempurnaan, tapi sempurnakan apa yang telah ada. Jangan terus menyesali apa yang hilang, tapi fokuslah pada apa yang telah kita miliki. Bahagia itu sederhana."<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Baca Juga : <a href="http://tentang2013.blogspot.com/">Kisah inspiratif Lelaki dengan 4 Istri</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-76957672212164717982017-02-07T18:41:00.001-08:002017-02-07T18:41:45.675-08:00Lelaki Dengan 4 Istri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSvbRbqSoSAbfZf-VBzSxiZ3b3iSmX3maOmOp6tqWNGJuEe0hrp2HoSYRmtRKmpsqk9DTu0wRwA_iDuNM3VhSFyUXYwuzrv43n3p5CRgEWN9hvMm0HhPc-loJVn7o4_kfjY0bqTjq6yVQ/s1600/satu-dan-empat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSvbRbqSoSAbfZf-VBzSxiZ3b3iSmX3maOmOp6tqWNGJuEe0hrp2HoSYRmtRKmpsqk9DTu0wRwA_iDuNM3VhSFyUXYwuzrv43n3p5CRgEWN9hvMm0HhPc-loJVn7o4_kfjY0bqTjq6yVQ/s400/satu-dan-empat.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
ISTRI ke-1 : Tua dan biasa saja, biasanya tidak diperhatikan.<br />
<br />
Istri ke-2 : Agak cakep, agak diperhatikan.<br />
<br />
Istri ke-3 : Lumayan cakep dan cukup diperhatikan.<br />
<br />
Istri ke-4: Sangat cakep, sangat diperhatikan dan disanjung-sanjung serta diutamakan!<br />
<br />
Waktu pun berlalu begitu cepat dan tibalah saat sang lelaki (suami) tersebut mau meninggal, lalu dipanggilah 4 (empat) orang istrinya.<br />
<br />
Dipanggilah istri ke-4 yang paling cakep dan ditanya, “Maukah ikut menemaniku ke alam kubur ?”<br />
<br />
<a href="http://tentang2013.blogspot.com/"><span style="font-size: x-small;">kisah lelaki dengan 4 istri</span></a><br />
<span style="font-size: x-small;"> </span> <br />
Si istri menjawab., “Maaf, cukup sampai di sini saja saya ikut denganmu.”<br />
<br />
<br />
Saat dipanggil istri ke-3 dan ditanya hal yang sama, dia pun menjawab, “Maaf, saya hanya akan mengantarmu sampai di kamar mayat dan paling jauh sampai di rumah duka.”<br />
<br />
Kemudian dipanggil istri ke-2 dan ditanya hal yang sama, maka dia pun menjawab, “Baik, saya akan menemanimu tapi hanya sampai ke liang kubur, setelah itu selamat tinggal.”<br />
<br />
Si Suami sungguh kecewa mendengar semua itu. Tetapi inilah kehidupan dan menjelang kematian.<br />
<br />
Lalu dipanggil lah istri ke-1 dan ditanya hal yang sama, si suami tak menyangka akan jawabannya, “Saya akan menemani ke manapun kamu pergi dan akan selalu mendampingimu…”<br />
<br />
Mau tahu apa dan siapa istri ke-1 sampai ke-4 itu?<br />
<br />
Istri ke-4 adalah “harta dan kekayaan”. Mereka akan meninggalkan jasad kita seketika saat kita meninggal.<br />
<br />
Istri ke-3 adalah “teman-teman” kita. Mereka hanya akan mengantar jasad kita hanya sampai di saat disemayamkan.<br />
<br />
Istri ke-2 adalah keluarga, famili, saudara dan teman dekat kita.<br />
<br />
Mereka akan mengantar kita sampai dikuburkan, dan akan meninggalkan kita setelah mayat kita dimasukkan dalam liang kubur dan ditutup dengan tanah.<br />
<br />
Istri ke-1 adalah “tindakan dan perbuatan” kita selama hidup di dunia. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.<br />
<br />
Berbuatlah sebanyak mungkin kebaikan, kebajikan selama kita masih hidup di dunia ini, dalam sisa hidup, selagi waktu masih ada.<br />
<br />
Baca Juga : <a href="http://tentang2013.blogspot.com/">Kisah inspiratif Belajar dari tukang bakso</a></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-48420327033755669592017-01-26T04:15:00.000-08:002017-01-26T04:15:21.635-08:00Cerita Inspirasi Hidup..,,Ketika Anda Merasa Gagal sesungguhnya itu awal dari sukses anda<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkROQwwodVnc8QP2xWELvWt8ngIoHgG9ulSxRhOemB5J5KBXaSwgp-R4rLNn4OyADwdKK-BIJV9uBnWDjYN-1em1yqkZeJGnXs2EVp0UP_tHFQAiTnwyLOoxeBlUNDhlUdWP-94jrJLZk/s1600/menyerah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkROQwwodVnc8QP2xWELvWt8ngIoHgG9ulSxRhOemB5J5KBXaSwgp-R4rLNn4OyADwdKK-BIJV9uBnWDjYN-1em1yqkZeJGnXs2EVp0UP_tHFQAiTnwyLOoxeBlUNDhlUdWP-94jrJLZk/s320/menyerah.jpg" width="320" /></a></div>
Judul yang terdengar sangat tidak masuk akal atau berlebihan bukan? Dan saya juga tidak akan memberikan jawaban apa-apa, <a href="http://tentang2013.blogspot.com/">karena saya PERCAYA itulah yang terjadi sesungguhnya asalkan Anda TIDAK MENYERAH!</a><br />
<br />
“Kalau gini sih sama aja maksudnya terus berjuang dan tidak menyerah”, kata Anda bukan?!<br />
<br />
Dan MEMANG BENAR! Intinya Anda tidak menyerah. Bukankah itu RUMUS yang seluruh orang sukses didunia katakan pada Anda dan saya bukan?! Lalu apa hubungannya dengan judul diatas? Sederhana saja. Mari kita bernostalgia kemasa kanak-kanak kita sebentar.<br />
<br />
Saat Anda pertama kali belajar sepeda, berapa kali Anda jatuh dan rasanya ingin berhenti?<br />
Saat Anda pertama kali belajar berenang, berapa kali Anda hampir tenggelam dan terminum airnya?<br />
Saat Anda pertama kali belajar make-up, berapa kali Anda merasa tidak cocok sampai akhirnya menjadi pintar?<br />
Saat Anda pertama kali belajar memasak, berapa kali masakan Anda tidak jadi atau hanggus karenanya?<br />
<br />
Dan, ketika Anda sudah coba berkali-kali dan masih belum berhasil, lalu Anda berkata pada diri sendiri, “Sepertinya gue tidak akan bisa, tetapi gak papalah, gue coba yang terakhir kalinya”, tanpa Anda sadari Anda justru BERHASIL.<br />
<br />
Kok bisa ya? Tentu saja BISA! Itu karena Anda telah gagal sementara dan belajar darinya sehingga Anda menjadi bisa. Itulah arti kata TIDAK MENYERAH! Dan sesungguhnya Anda telah menyadarinya dan mengetahuinya tanpa Anda menyadarinya ataupun mengetahuinya.<br />
<br />
Buktinya Anda masih MAU MENCOBA dan BERUSAHA.<br />
<br />
Seringkali penyesalan terbesar dalam hidup kita bukanlah karena kita gagal, tetapi lebih sering pada karena TIDAK MAU MENCOBA LAGI SEKALI LAGI. Dan ketika orang lain berhasil melakukannya, kita malah menyalahkan orang lain bahwa mereka beruntung dan menyalahkan diri sendiri dengan ALASAN-ALASAN yang luar biasa.<br />
<br />
Padahal, orang lain yang berhasil melakukannya mungkin kegagalannya dan perjuangannya yang tidak kenal kata menyerah berpuluh-puluh bahkan ribuan kali lipat dibandingkan dengan kita. Memang ada yang terlihat begitu instan, tetapi hampir semuanya mencapainya dengan perjuangan yang tidak mudah.<br />
<br />
Tetapi, ketika Anda telah sampai dipuncaknya, Anda akan berkata, “Untunglah saya tidak menyerah atau berhenti sebelumnya, kalau tidak saya pasti akan sangat menyesalinya”.<br />
<br />
Ada satu kalimat dari salah satu cerita silat yang saya sukai dan ingin saya bagikan. Ceritanya pada saat itu perang sudah selesai, semua memasuki masa-masa damai. Tetapi ada satu bapak tua yang terus mengasah pedangnya.<br />
<br />
“Wahai bapak tua, perang sudah selesai, mengapakah bapak masih mengasah pedang bapak? Apakah bapak tidak suda masa damai ini?”, tanya sekelompok pemuda yang lewat didepan rumahnya. Bapak tua ini tersenyum. Jawabnya.<br />
<br />
“Wahai anak muda, aku mengasah pedangku bukan untuk berperang dan bukan karena aku suka perang juga. Aku mengasah pedangku agar selalu tajam. Aku sudah tua, sekalipun ada penyerang yang datang, aku juga tidak bisa apa-apa”.<br />
<br />
“Tetapi ingatlah ini anak muda, sekalipun aku tidak bisa apa-apa, aku mempunyai pedang yang tajam. Jika ada penyerang yang ingin menyerang aku, dia akan berpikir dahulu sebelum menyerangku. Aku melakukannya karena aku mempersiapkan diriku untuk kemungkinan terburuk”.<br />
<br />
“Masa damai itu indah, tetapi seperti langit yang tidak selamanya cerah, bunga yang tidak selamanya merah, Anda harus mempersiapkannya dan berani untuk menghadapinya. Ketika Anda hanya menunggu, Anda telah terlambat dan kalah”.</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-11863031259569899852017-01-26T03:53:00.003-08:002017-01-26T03:53:48.406-08:00Cerpen Sedih..,,Selamat Tinggal Sahabatku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFglCrjHnd6DHWbP5Wk8BIZGvKm8l8JikeWceNxen9DQfuj96ZXIKNwUIJocRsLDjESK8MUKZ-113Bj_qRWmyw7Ysf7eFbAQRYMdnEzxZ_ZcTSRWbGf1H9uGdr04IEcB5ZLQZTHnGv8yw/s1600/dibenci-teman-dari-pacar-ini-5-alasannya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFglCrjHnd6DHWbP5Wk8BIZGvKm8l8JikeWceNxen9DQfuj96ZXIKNwUIJocRsLDjESK8MUKZ-113Bj_qRWmyw7Ysf7eFbAQRYMdnEzxZ_ZcTSRWbGf1H9uGdr04IEcB5ZLQZTHnGv8yw/s320/dibenci-teman-dari-pacar-ini-5-alasannya.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Pagi telah menampakkan sinarnya, menerangi ketiga <a href="http://tentang2013.blogspot.com/">sahabat</a> yang sedang berkumpul di sebuah rumah kayu yang melayang. Angin semilir berhembus dengan lembut. Menerpa dedaunan pohon berukuran besar dan menari mengikuti arah angin.<br />
<br />Mereka selalu berkumpul dan bermain bersama di dalam rumah tersebut, bercanda, riang dan gembira. Menikmati keindahan bunga bunga yang berbaris dengan sangat rapinya dari atas pohon.<br />Ketiga sahabat itu bernama, "Karin, gloria, dan viora."<br />Sinar matahari mulai merambat di jendela rumah pohon yang mereka tempati dan mewarnai dinding dinding kayu dengan warna emasnya yang berkilau.<br />Rumah yang dibangun diatas pohon yang tetap berdiri dengan kokohnya itu, mereka namakan dengan sebutan, "Rumah pohon persahabatan."<br />
<br />Karin adalah sosok perempuan yang sangat bersemangat dalam hal pelajaran fisika, dia juga sangat suka bercanda dan ceria ketika ke dua sahabatnya itu sedih. Namun, sifat manja nya itu menjadi kelemahan yang belum bisa dia kuasai.<br />Gloria perempuan dengan sifat nya yang cerewet, dia suka bediam diri dan sangat suka mendegar musik dengan handphone yang selalu ia bawa, walau begitu dia sangat pintar dalam pelajaran sejarah, dan ingin menjadi ahli sejarah, juga handal dalam bernyanyi.<br />Dan yang tertakhir adalah, viora dia adalah perempuan berambut panjang yang sangat baik, suka menolong dan menasihati sahabatnya. Dia juga sangat pintar dalam pelajaran biologi dan metematika tak heran dia selalu mendapat peringkat pertama di Smp nya, nilai raport nya pun tidak pernah rendah hingga menjadi murid favorit di kelas.<br />
<br />Pagi itu, karin sedang bangun dengan wajah yang sangat lemas. Matanya yang masih berkunang kunang membuatnya enggan berdiri, namun mau tidak mau dia harus terbangun karena jam telah menunjukkan pukul 07.00, selain itu, ini juga adalah hari pertamanya memasuki ruang kelas delapan, dia pun berusaha bangun untuk mempersiapkan diri menuju sekolah.<br />
<br />"Driing... Dringg." Lonceng sekolah berbunyi dengan suara yang berisik.Membuat gloria yang sibuk mendengar lagu menjadi terganggu, suara lonceng itu bergema dengan keras hingga masuk ketelingannya.<br />Sedangkan, viora dengan senyuman khas nya yang begitu manis mulai mengambil buku buku nya di tas biru tua untuk memulai pelajaran. tapi, hal tidak enak dia rasakan tak tahu kenapa di sakit kepala. Tapi dia berusaha menahannya.Lalu saat sakit kepalanya perlahan baik. Entah kenapa viora terus menengok kiri dan kanan berusaha mencari sesuatu.<br />Gloria mengernyit, lalu memanggil viora yang duduk tepat berada di depannya."Viora, kamu kenapa?"<br />Viora berbalik, dan gloria menunggu jawaban viora kepadanya."Apa kau melihat karin? Dari tadi aku tidak melihatnya."<br />Gloria menggeleng. Tiba tiba saja, guru dengan rambut panjang berwarna hitam berkilau datang dengan elegan seperti ratu inggris yang sedang berjalan di atas karpet merah untuk menghadiri pertemuan penting.<br />"Selamat pagi anak-anak!" Ujar ibu nirna dengan suara lantang.<br />Ibu nirna berbalik ke arah meja dan tampak mencari cari sesuatu di tumpukan kertas yang di biarkan berantakan.Tiba tiba saja, pintu kelas terbuka secara perlahan hampir tidak menimbulkan suara, bayangan manusia mulai terlihat.<br />
<br />Dan saat di lihat, ternyata itu adalah karin. Karin yang kaget melihat guru, berjalan perlahan agar hentakan sepatunya yang besar tidak menimbulkan suara.<br />Viora tak kuasa menahan tawa, saat ekspresi karin yang begitu lucu di perlihatkan di depan kelas.<br />Viora dan gloria melihatnya berlari di antara barisan bangku coklat yang telah di tata dengan sangat rapi hingga karin dapat duduk di samping viora dengan lega.<br />Karin menghela napas." Huh, hampir saja." Sambil terengah engah.<br />Guru nirna akhirnya, menemukan spidol nya yang bersembunyi. Dan kembali menatap murid murid nya yang tampak tidak sabar ingin belajar. Semua murid perlahan membuka lembaran kertas putih di buku nya yang baru. Dan mencatat sederetan huruf hingga menjadi sebuah kalimat.<br />Barisan tulisan gloria yang rapi membuat guru nirna yang berjalan melihat kegiatan muridnya sangat suka dengan tulisan gloria.<br />Gloria terus menulis, tulisannya bagai tulisan ketikan komputer, sederetan angka pun di tulisnya dengan sangat rapi dan sangat hati hati.<br />Saat itu, mereka berkumpul di kantin untuk makan siang, mereka membawa bekal masing masing dan tentunya selalu tersedia nasi. Mereka membicarakan seputar pr yang akan mereka kerjakan di rumah pohon persahabatan nanti saat pulang sekolah.<br />Keramaian di dalam kantin membuat karin merasa terganggu apalagi suara bising yang di keluarkan anak anak nakal yang berteriak seenaknya di kantin.<br />Sedangkan, viora sibuk memakan daging yang di potong kecil kecil dan terlihat sangat enak. mereka saling berbagi, mulai dari daging, sayur, dan ikan dengan taburan saus yang dimiliki gloria.<br />Namun, viora langsung memegang dadanya, dia memperlihatkan raut wajah yang bergitu kesakitan. Dia seolah ingin menjerit, detak jantungnya seperti melemah dan sangat lambat. Bingung dengan hal itu, karin pun bertanya dengan muka keheranan dan sedikit khawatir.<br />"Viora, viora ada apa?" Tanya nya.Gloria bertatapan dengan karin, seolah ingin bertanya. "Kenapa dia?" Viora mengangkat tangannya lalu mengacungkan jempol tanda tidak apa apa.<br />Mereka pun melanjutkan makan dengan lahapnya tapi, tidak untuk viora.<br />Hingga pada waktunya pelajaran telah berakhir.<br />Mereka pun memutuskan untuk pergi kerumah karin tempat dimana rumah pohon persahabatan itu di buat atau lebih tepatnya halaman belakang rumahnya.<br />Rumbut rumput yang berwarna hijau dan bunga bunga yang bermekaran di pandang viora dengan rasa takjub.<br />Melihat betapa indahnya bunga buga itu membuka kelopaknya secara perlahan dan memamerkan keindahan putik dan benang sari yang mereka miliki, belum lagi, warna mereka yang bervariasi. Yah... Wajar kalau banyak bunga di halaman rumah karin itu di sebabkan karena ibu karin yang suka dengan bunga bahkan ibunya dapat menghafal lebih dari 100 nama bunga yang langka.<br />"Viora, ayo naik!" Tegur karin sambil memegang tangga yang terbuat dari papan papan kecil dan sebuah tali tebal yang kuat lalu dirangkai hingga terciptalah sebuah tangga sederhana tapi, bermanfaat.<br />Saat berada di atas mereka pun mengeluarkan buku fisika dan mengerjakan nya bersama sama.<br />Viora langsung mengeluarkan, sebuah keripik kentang yang bertugas untuk membuat tenggorokannya tidak kering dan membagi kepada sahabatnya. Tapi tiba tiba saja, sebuah darah menetes perlahan menyentuh tangannya.<br />"Astaga, viora hidung mu!" Ujar gloria.Viora terbelalak melihat darah di tangannya, dia lantas mengambil tisyu yang sudah disediakan di rumah pohon.<br />"Apa kau tidak apa apa?" Tanya gloria sekali lagi.<br />"Haha.. Tidak apa apa. Lagipula semua orang bisa mengalami hal ini kan?" Katanya dengan raut wajah yang masih ceria seolah tidak terjadi apa apa."Kau yakin?" Tanya karin. Viora menatap kedua sahabat nya lalu mengagguk pasti.<br />"Pppiiipp..." Suara klakson terdengar bising.<br />"Itu mungkin ayahku. Kurasa kita bisa melanjutkan nya besok. Dahh.." Ucap viora yang merampas tasnya dengan cepat dan turun dengan hati hati.<br />Saat, menaiki mobil. Ayah viora terkejut melihat anak nya.<br />"Ya, ampun sayang. Kamu mimisan?"<br />"A-apa," viora mengelus hidungnya.<br />"Kita harus kerumah sakit, segera!" Perintah ayah nya tegas. Sedangkan viora menunduk dan tidak berkata apa-apa.<br />Di perjalanan viora tak henti henti nya mengeluarkan darah lewat hidungnya, dia berusaha menghentikan darahnya dengan tisyu, tapi tiba tiba saja kedua hidung mengeluarkan darah terus menerus tanpa henti, sehingga membuat viora kesulitan bernafas hingga kehilangan kesadaran.<br />Ayah viora pucat pasih, tangannya gemetar dan menggas mobilnya dengan cepat. Ayah nya menangis dengan deras. Dia melihat anak nya pingsan di kursi mobil.<br />Hingga viora tidak dapat merasakan apapun, dia hanya dapat mendengar detak jantung nya yang perlahan melemah. Hujan jatuh dari langit biru da membasahi rumah pohon.<br />Entah kenapa perasaan gloria sangat tidak enak begitu pun dengan karin yang sangat cemas dengan viora.<br />Hujan semakin deras, karin melamun di depan jendela kamarnya, malihat banyak nya air yang turun dan membasahi bunga serta rumput ibunya.<br />Pagi telah tiba, gloria dan karin sedang menunggu viora untuk datang sekolah namun, sampai lonceng istirahat pun dia belum kunjung datang. Hingga mereka berdua memutuskan untuk datang ke rumah viora."Apa viora baik baik saja?" Tanya gloria.<br />"Aku juga tidak tahu, tapi kita akan tahu saat kita sudah sampai."<br />Rumah yang berdiri menjulang tinggi dengan warna krem dan pintu berwarna putih terang sedang dilihat gloria sambil mendongak.<br />Karin perlahan membuka pagar berwarna hitam mengkilap dan masuk ke halaman rumahnya yang sangat luas."Tok...tok...tok."<br />Pintu putih tersebut perlahan bergeser dan terlihat sebuah wanita dengan memakai sebuah celemek putih yang kotor. "Ada apa?" Tanya nya."Ehm... Kami ingin mencari viora, apa tante tahu?" Tanya karin dengan sopan.<br />"Oh, nyonya sedang berada di rumah sakit." Gloria yang mendengarnya terkejut, mendengar kalau viora ada dirumah sakit.<br />"Aku tahu di mana rumah sakitnya, hanya ada satu rumah sakit yang dekat di sekotar sini." Ujar karin dengan rasa yakin.<br />"Apa tante tahu dia di bangsal berapa?" Tanya gloria sekali lagi."Dia sekarang berada di ruang ICU!"<br />"ICU." Ulangnya.<br />"Oh, kalian tidak tahu. Nyonya viora pernah mengalami penyakit jantung selama kurang lebih 2 bulan." Kata wanita itu.<br />Mata gloria samakin berkaca kaca mendengarnya.Tanpa pikir panjang gloria mengajak karin untuk pergi ke rumah sakit menaiki mobil milik ayahnya, tentu saja karin mengangguk mantap.<br />Mereka berlari di sepanjang trotor jalan menuju rumah gloria dan cepat cepat pergi ke rumah sakit. Perasaan perasaan yang karin dan gloria alami mulai sangat tidak enak, bahkan mata mereka ikut prihatin dengan perasaan mereka sehingga menurunkan tetesan air mata yang mengalir dan membasahi pipi mereka.<br />Mobil mendadak berhenti. Saat ayah gloria berteriak."Kita sudah sampai."<br />Lamunan tentang hal hal yang pasti mereka pikirkan tiba tiba terbongkar saat ayah nya berteriak, mereka berlari secepat mungkin menuju ruang icu tanpa menghiraukan orang orang yang melihat mereka.<br />Gloria dan karin berpegangan tangan dengan sangat kuat. Saat mereka sudah melihat ayah dan ibu viora sedang menunggu di depan ruang icu.<br />"Gloria! Karin! Apa yang kalian lakukan?"<br />"Om, tante apakah viora baik baik saja?"<br />Mereka menunduk tak kuasa melihat viora terbaring lemah dengan banyak selang selang yang menancap di seluruh tubuhnya mulai dari dada, dan tangan. Serta tabung, dan alat bantu pernapasan semua di kerahkan demi menyelamatkan nyawa sahabat nya.<br />Tiba tiba, dokter membuka pintu dengan raut wajah yang membuat ayah dan ibunya menangis. Satu kalimat terdengar lembut namun menusuk hati.<br />"Saya, sudah mencoba semaksimal mungkin!"<br />"VIORAA!!"<br />Gloria menyambar dokter begitu juga dengan kedua orang tuannya, mereka mendapati viora terbaring dengan begitu lemahnya.<br />"Ayo, ayo bertahan. Jangan tinggalkan kami viora. Ayo bangunn!"<br />Jantung viora semakin melemah. Karin dan gloria bersama sama memegeang tangan viora yang sangat dingin dan pucat seperti mayat.<br />Mereka terkaget saat melihat viora menggerakkan jarinya.<br />"Kumohon, jangan pergi sahabat ku! Kumohon."<br />Dengungan komputer yang berfungsi merekam detak jantung, tiba tiba saja menunjukkan garis yang lancip dengan ukuran yang sangat kecil.<br />Dengungan itu membuat semua menjadi hening dan hampa.Viora berusaha mengatakan sesuatu, hal yang begitu pedis dan sangat tertusuk. Sambil tersenyum dia berkata.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"SELAMAT TINGGAL SAHABATKU!"</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-75389230797369159282017-01-23T06:10:00.000-08:002017-01-23T06:10:13.603-08:00Kata Kata Bijak Kehidupan Untuk Motivasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga <a href="http://tentang2013.blogspot.com/">kata kata bijak motivasi</a> yang menginspirasi bisa bermanfaat bagi Anda dan kita semua. Dan disinilah kami akan memberikan sebuah kekuatan yang seringkali luput dan terlupakan, yaitu memotivasi diri untuk hidup bahagia lewat kata-kata bijak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRTLfKgLNhq8aYeg3ZfrHR927BG4QWJfWg3ku-BeymN2HjHVo-peN3jDkT2mdhXmv8SypxfUf6kUSbKvibzXkEFJ7c5iDEsCB4dblanYgu9IBbmtIztMb2PH8hX766ExLhxBx51Pp1xMs/s1600/kata-kata-mutiara-kehidupan-bijak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRTLfKgLNhq8aYeg3ZfrHR927BG4QWJfWg3ku-BeymN2HjHVo-peN3jDkT2mdhXmv8SypxfUf6kUSbKvibzXkEFJ7c5iDEsCB4dblanYgu9IBbmtIztMb2PH8hX766ExLhxBx51Pp1xMs/s320/kata-kata-mutiara-kehidupan-bijak.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<i>"Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya"</i><br />
<br />
<i>"Hidup adalah impian bagi orang BIJAK, Permainan bagi orang BODOH, Lelucon bagi orang KAYA, DAN Tragedi bagi orang MISKIN."</i><br />
<br />
Hidup itu sederhana, namun seringkali kita lah yang membuatnya menjadi sulit Orang tidak akan mengingat hari, tetapi yang diingat adalah momen penting dan berkesan. Arthur Rubinstein, seorang Pianis terkenal asal Rusia, pernah berkata bahwa <i>“Jika kita mencintai kehidupan maka sebaliknya kehidupan akan mencintai kita."</i><br />
<br />
Kekuatan tidak datang dari kemenangan. Seberapa besar usaha kita untuk melewati kesulitan dan memutuskan untuk tidak menyerah, itulah kekuatan yang sebenarnya Anda pernah jatuh sekali. Kami ingin melihat setinggi apa anda bisa meloncat dikemudian hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Manusia itu tak berarti apa-apa. Pekerjaannya lah yang menjadikan hidupnya berarti"<br />
<br />
"Jika manusia berusaha melawan hukum alam, maka ia akan menghancurkan dirinya sendiri"<br />
<br />
"Kalau masa depanku gelap, jelas lebih baik aku menghadapinya layaknya seorang laki-laki, daripada berusaha mencerahkannya dengan imajinasi-imajinasi yang sia-sia<br />
<br />
Hidup adalah serangkaian peristiwa alami dan spontan. Jangan melawan kehidupan yang hanya akan menciptakan kesedihan. Biarkan realitas menjadi kenyataan. Biarkan semuanya mengalir secara alami<br />
<br />
<br />
Siapapun bisa marah, itu sangat mudah. Namun marah kepada orang yang tepat, dengan tingkat kemarahan yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan tujuan yang tepat, bukanlah hal mudah dan bahkan seringkali dilupakan.<br />
<br />
<br />
Keunggulan adalah sesuatu yang kita dapat dari latihan dan kebiasaan. Sesorang akan disebut unggul jika ia telah melakukan segala sesuatu berulang kali<br />
<br />
<br />
Cobalah untuk belajar sesuatu tantang segala sesuatu dan segala sesuatu tentang sesuatu<br />
<br />
<br />
<br />
Hidup adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan Perjuangan yang harus dimenangkan. <br />
<br />
<br />
Hidup adalah Kesusahan yang harus diatasi. Rahasia yang harus digali. Tragedi yang harus dialami. Kegembiraan yang harus dibagikan. Cinta yang harus dinikmati, dan Tugas yang harus dilaksanakan. <br />
<br />
<br />
Inilah hidup sebagai romantika yang harus dirangkul. Resiko yang harus diambil. Lagu yang harus dinyanyikan. Anugerah yang harus dipergunakan. Berkah yang harus dicapai., dan mimpi yang harus diwujudkan. <br />
<br />
<br />
Kala anda dalam keadaan lapang, maka ketahuilah bahwa kehidupan merupakan kesempatan yang harus dipakai, jangan pernah lalai untuk menggunakannya<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Setiap jalan hidup yang kita lalui harus bisa mendatangkan pelajaran untuk terus menapaki jalan itu. Karena jalan kehidupan begitu panjang dan bermakna<br />
<br />
<br />
<br />
Sukses bukanlah milik mereka yang pintar dan cerdas. Sukses adalah milik mereka yang memiliki mimpi dan berjuang mati-matian untuk menggapai mimpi itu<br />
<br />
<br />
Berbicara tentang mimpi, tak ada yang namanya penyesalan. Menyesal sama seperti mengejar bayangan kita sendiri. Semakin dikejar, semakin jauh dari jangkauan kita. <br />
<br />
<br />
Ejekan adalah sarapan bagi saya, penolakan adalah makan siang bagi saya, dan kritikan adalah makan malam saya. Itulah yang membuat saya lebih tegar dan kuat<br />
<br />
<br />
Perkataan orang lain akan benar-benar menjadi kenyataan hanya bila anda mengizinkannya<br />
<br />
<br />
Wanita, kadangkala diuji dengan sehebat-hebat ujian. Fisiknya lemah tapi batinnya sangat kuat. itulah anugerah Tuhan bagi mereka<br />
<br />
<br />
Optimislah dengan ujian. Itu hadiah dari Tuhan. Bersyukurlah, karena dari milyaran, anda lah pilihanNya<br />
<br />
<br />
Kebahagiaan kita tidak terletak pada harta, tidak pada penampilan diri, tidak juga pada gemerlap perhiasan dan keindahan dunia. Ukuran kebahagiaan terkait erat pada hati kita<br />
<br />
<br />
<br />
Disaat orang-orang sudah tidur, itulah kesempatan untuk melangkah maju. Disaat orang-orang belum terbangun itulah kesempatan untuk melangkah lebih cepat<br />
<br />
<br />
Jika kita memang harus kalah, jangan lebih dari sehari. Rebut kemenangan itu besok<br />
<br />
<br />
<br />
Mata kuliah terpenting yang didapat dari kampus kehidupan adalah KESULITAN. Makin tinggi tingkat kesulitannya makan tinggi NILAI TAMBAH yang diperoleh. Jangan pernah lari dari kesulitan<br />
<br />
<br />
Manusia bijak adalah saat sukses bisa bersyukur, saat gagalpun tetap bersyukur. Karena sesungguhnya kekayaan dan kebahagian sejati ada didalam rasa syukur<br />
<br />
<br />
<br />
Saya telah gagal, gagal dan terus mengalami kegagalan dalam hidup saya. Oleh sebab itulah saya menjadi kebal dan sukses pun datang dengan sendirinya<br />
<br />
<br />
Memang dalam kehidupan ini tidak ada yang pasti. Tetapi kita harus berani memastikan apa-apa yang ingin kita raih<br />
<br />
<br />
<br />
Kualitas diri anda dinilai dari bagaimana diri anda bukan apa yang anda miliki<br />
<br />
<br />
Aku tidak gagal. Aku hanya menemukan 10.000 cara yang tidak bekerja<br />
<br />
<br />
<br />
Banyak sekali kegagalan dalam hidup adalah mereka yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan ketika mereka menyerah<br />
<br />
<br />
Kelemahan terbesar terletak pada keputusasaan. Cara yang paling pasti untuk sukses adalah selalu mencobanya satu kali lagi<br />
<br />
<br />
Kata kata bijak kehidupan bukanlah kata-kata yang lahir tanpa alasan. "Akhir kata dari penulis, raihlah apa yang ingin anda raih, buatlah apa yang ingin anda buat, dan ubahlah apa yang ingin anda ubah. Sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum melainkan kaum itu sendiri yang akan mengubahnya."<br />
<a href="http://tentang2013.blogspot.com/"><br /></a>
<a href="http://tentang2013.blogspot.com/">Kata Kata Bijak Kehidupan Untuk Motivasi</a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-46814518414970414882017-01-21T04:24:00.001-08:002017-01-21T04:27:07.539-08:00Kumpulan Ucapan Selamat Pagi Romantis Buat Pacar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCfUuBsiPL38D24Pp82Tnx9q08y8KdSXfTTBn4A03-YpjHMByhsD1puifHblqxFggawM3uKzhhpFZiy1_DsXWI2tm8oEYJd_D8jcYSBAtRP0fL3bWKmRc_EUoksGd-2hYxBXTpzmZBklg/s1600/3d9982.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCfUuBsiPL38D24Pp82Tnx9q08y8KdSXfTTBn4A03-YpjHMByhsD1puifHblqxFggawM3uKzhhpFZiy1_DsXWI2tm8oEYJd_D8jcYSBAtRP0fL3bWKmRc_EUoksGd-2hYxBXTpzmZBklg/s320/3d9982.jpg" width="320" /></a></div>
berikut ini <a href="http://tentang2013.blogspot.com/">ucapan selamat pagi buat pacar tersayang</a> yang maz kidi persembahkan buat kamu. Cekidot:<br />
<br />
Suara ayam berkokok mulai bermunculan. Langit yang hitam pun makin lama makin memudar. Dan bunyi suara adzan sudah mulai terdengar. Mari yuk yank, kita bangun lalu sholat subuh dengan hati yang senang. <br />
<br />
Angin pantai menyapu wajahmu. Tebarkan kesejukan di hatiku. Selamat Pagi Sayangku. Doa ku menyertai setiap langkahmu..<br />
<br />
Good morning sayangku,<br />
Ku lihat daun-daun yang masih basah membasahi tanah.<br />
Ku pandang bunga yang mekar indah.<br />
Ku cium aroma segar udara pagi.<br />
Dan ku bayangkan wajah manismu.<br />
Matahari telah terbit, bulan pun telah padam serta ku ingin bilang bangun donk sayang.<br />
<br />
Selamat pagi kekasih pujaan hatiku,<br />
Bagiku kamu itu bagaikan rembulan yang selalu memberikan warna di setiap malam.<br />
Bagiku kamu itu bagaikan pelangi yang selalu indah bila di pandang.<br />
Dan bagiku kamu itu bagaikan matahari terbit karena pancaranmu begitu indah.<br />
bersama lenyapnya sang rembulan malam, mari kita sambut pagi dengan cinta yang suci, eh.. jadi enggak kita hari ini jalan jalan bareng…<br />
Sang mentari seolah menyapa sebagi ucapan Selamat pagi untuk seorang yang selalu hadir di dalam hatiku engkau mentari buat jiwaku yang manghangatkan hatiku meleburkan semua egoku, selamat pagi sayang..<br />
<br />
Bangun cintaku dan Buruan buka jendela,Hiruplah aroma cintaku bersama segarnya udara pagi <br />
<br />
Sayangku ayo tinggalkan tempat tidurmu, karena pagiku belum sempurna sebelum memandang rona indah wajahmu.<br />
<br />
walaupun pagi ini engkau tak bisa lepas dari selimut cintamu. tinggalkanlah selimut itu, mari langsung menemuiku yang tak sanggup berpisah denganmu walau hanya sekejab<br />
<br />
Pagi ini sang bayu mampir Tidak ada kabar yg kuterima Selain bisikmu yang kutemui pada sisa mimpi tadi malam. Ketika hembusannya kembali kutitipkan pesan untuk mu Selamat pagi.. <br />
<br />
Pada pagi yang masih basah Aku mendengar suaramu mengapung di udara. Mengucap salam hangat untuk bumi. Mimpi apakah tadi malam? <br />
<br />
Udara pagi yang cerah dan segar Selalu kuhirup dalam2 Seperti kuhirup wangi tubuhmu saat bangun dari tidur Selamat pagi cinta.. <br />
<br />
Selamat pagi sayang Aku bisa gak bayangkan bagaimana indahnya hidupku hari ini Setelah menyapa kamu di pagi hari Ting tong ! <br />
<br />
Eh eh.. Kalau di dunia indonesia sini, kami dah waktu pagi lo?!. Makanya sekalian ku mau ngucapin nih. Nah gimana dengan waktu dkhayangan sana bidadari? Sama gak? <br />
<br />
Dinginnya pagi, terasa nyaman dalam hangatnya dekapan matahari, membangkitkan sukma. Gairahku bangga, menyapa hari ini, selamat datang pagi<br />
<br />
itulah postingan kali ini mengenai <b><u>Kumpulan Ucapan Selamat Pagi Romantis Buat Pacar</u></b> </div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-39644716233793142312017-01-20T04:34:00.000-08:002017-01-20T04:34:38.339-08:00Putus Asa atau Berusaha,Motivasi Hidup<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFb-Bib4Ofo6Qk7GCZoPOfK5eUG8Z8k1mmus8IrULQw6Tojn07MYvWc7UbQrO8gTeDqCU79sbIomcsKIQzuS-gizoDFzQCGC6pah_cJiyvmVUzTYjgSzUe44PSvxYrAEn4jSOz3nmb3Yo/s1600/CG_HDNLVIAAKSpx.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFb-Bib4Ofo6Qk7GCZoPOfK5eUG8Z8k1mmus8IrULQw6Tojn07MYvWc7UbQrO8gTeDqCU79sbIomcsKIQzuS-gizoDFzQCGC6pah_cJiyvmVUzTYjgSzUe44PSvxYrAEn4jSOz3nmb3Yo/s320/CG_HDNLVIAAKSpx.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada pepatah yang mengatakan hidup adalah sebuah pilihan, oleh karena itu sering kita menjumpai bahwa setiap kita sering dipertemukan dengan dua pilihan IYA atau TIDAK, SALAH atau BENAR, MENANG atau KALAH, PUTUS ASA atau BERUSAHA dimana kita harus memilih salah satu dari dua pilihan tersebut.<br />
<br />
Pada cerita kali ini, kita akan membahas tentang kondisi dimana kita harus memilih untuk Putus Asa atau Berusaha. Berikut ini adalah ceritanya.<br />
<br />
Hidup memang tidak selalu semudah yang diperkatakan oleh orang-orang, terutama oleh mereka yang telah sukses dan menuai banyak kemudahan di dalam kehidupan. Bagi yang sedang berupaya dan mencari kesuksesan itu sendiri, tentu semuanya akan jauh berbeda dan mungkin saja terasa jauh lebih sulit dari apa yang dibayangkan. Hal seperti inilah yang seringkali membuat sebagian orang menjadi mudah putus asa dan menyerah pada keadaan, lalu membiarkan mimpi-mimpi mereka terkubur semakin hari semakin dalam.<br />
<br />
Baca Juga : <a href="http://tentang2013.blogspot.com/">Kisah inspiratif Jalannya Terlalu Berat</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Putus asa dan menyerah pada keadaan adalah sebuah tindakan yang salah, di mana semua perjuangan selama waktu yang panjang sebelumnya, akan menjadi sia-sia belaka. Namun, selalu ada orang yang menjadikan ini sebagai pilihan, bahkan ketika mereka masih memiliki kemungkinan untuk meraih kesuksesan yang mungkin saja tinggal beberapa langkah saja di depan.<br />
Belajar dari seeokor kuda yang terperosok<br />
<br />
Kisah ini mungkin saja tidak asing lagi, bahkan beberapa orang menulisnya kembali sebagai sebuah gambaran atas tindakan positif yang bisa dilakukan untuk membuat situasi menjadi lebih baik lagi, bahkan di saat-saat tersulit sekalipun.<br />
<br />
Di sebuah lokasi yang terletak di pinggiran kota, seekor kuda terperosok ke dalam sebuah lubang sempit yang dalam, tak kurang dari tinggi badannya yang terbilang jangkung itu. Pemiliknya mulai putus asa dan tidak tahu bagaimana mengeluarkan kuda tersebut dari dalam sana, bahkan meski dia dan para tetangga telah berupaya sepanjang siang yang terik hingga malam menjelang.<br />
<br />
Lubang yang hanya menyisakan sedikit ruang untuk tubuhnya, membuat kuda tersebut tidak bisa menarik ancang-ancang untuk melompat keluar, terlalu sempit dan sulit untuk bergerak. Pemiliknya meneteskan air mata di sisinya, ketika memberinya minum melalui sebuah botol, untuk yang kesekian kalinya sepanjang hari ini. Kuda itu lega, sebab pemiliknya begitu menyayanginya, bahkan meski dia telah kelelahan untuk berupaya mengeluarkannya sepanjang hari ini.<br />
<br />
Hari mulai gelap dan hujan turun perlahan. Kuda tersebut terdiam, seraya mengais-ngaiskan kakinya pada permukaan tanah yang mulai melunak. Dia tak bersuara, sebab tak ingin pemiliknya bersusah hati memikirkannya, sementara malam masih sangat panjang.<br />
<br />
Hujan semakin deras dan kuda tersebut mulai kedinginan, namun dia tak juga bersuara. Kedua kaki depannya mulai digerakkan untuk mengais tanah di depannya yang kini basah tersiram air hujan. Sedikit demi sedikit, dimulai dari bagian depan kakinya yang sempit, kemudian mulai naik ke atas, hingga bagian bawah lubang itu semakin luas. Kakinya kini mulai bebas bergerak, ada ruang kosong dengan timbunan tanah basah di dalam lubang tersebut. Kuda itu mulai kelelahan, namun dia tak juga menyerah.<br />
<br />
Hari lepas tengah malam dan kuda tersebut masih saja mengais tanah dengan semangat. Setengah bagian lehernya kini tampak ke permukaan, dasar lubang semakin meninggi oleh timbunan tanah. Untung saja hujan datang, rasa hausnya menjadi tidak terlalu berlebihan. Dia meraba sisi lubang yang kini semakin lebar, mengaiskan kembali kaki depannya ke tanah yang semakin melunak. Mengais kembali dan tidak berhenti, tak menyerah meski tubuhnya telah begitu lelah.<br />
<br />
Fajar datang dan dengan sigap kuda tersebut meloncat keluar, menggoyang-goyangkan tubuhnya sambil berusaha menepikan tanah dan lumpur di sana. Kuda yang hebat dan tangguh, yang berupaya dengan kuat untuk melalui malam sulit dan sangat melelahkan. Bahkan meski pada pandangan semua orang di sekitarnya, keberhasilannya adalah sebuah kemustahilan.<br />
<br />
<a href="http://tentang2013.blogspot.com/">Kisah inspiratif</a> ini menceritakan sebuah kondisi dimana kita dihadapi oleh 2 pilihan putus asa atau berusaha? Pada cerita ini tokoh utamanya adalah seekor kuda yang berusaha berjuang tanpa menyerah untuk keluar dari lubang yang mengurungnya. Rasa dingin dan letih tidak membuat kuda ini putus asa sampai akhirnya sesuatu yang bisa dibilang tidak mungkin (keluar dari lubang) akhirnya bisa dilakukannya. Di cerita ini kita bisa belajar bahwa segala hal yang kita anggap mustahil itu bisa terjadi, yang terpenting adalah kita tidak boleh menyerah dengan situasi yang terlihat mustahil untuk dilakukan, selama ada kemungkinan untuk berhasil walaupun jika di ibaratkan atau dituang kan dalam persentase adalah 1 % berhasil dan 99% adalah gagal. Jangan menyerah sebelum mencoba. Lakukanlah selama ada kemungkinan berhasil walaupun hanya 1%, lakukanlah, cobalah jangan menyerah sebelum memulai. Kalau kita menyerah sebelum memulai maka itu sama saja kita gagal. Semoga cerita ini bermanfaat untuk kita semua.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-59396525249450566832017-01-18T02:56:00.001-08:002017-01-18T04:19:49.560-08:00Kisah Islami,Julaibib Sahabat Rasul<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhApOvYY8qGrXwWtl0t_7-PR6f3Pal45BUal9r_uX6wGQQZpZJos4qWN-1T2ie1AwhyCggSRU_pHBrCMtObLG5ysvO_H2pWMz6OKfeR-3sDf7pv8qao63_gpTQ4ShpJITzzweUu7FByFRE/s1600/m4OxuJ_QgK.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhApOvYY8qGrXwWtl0t_7-PR6f3Pal45BUal9r_uX6wGQQZpZJos4qWN-1T2ie1AwhyCggSRU_pHBrCMtObLG5ysvO_H2pWMz6OKfeR-3sDf7pv8qao63_gpTQ4ShpJITzzweUu7FByFRE/s320/m4OxuJ_QgK.jpg" width="320" /></a></div>
Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya. Demikian pula orang2, semua tak tahu/tak mau tahu tentang nasab Julaibib. Tak dikenal pula, termasuk suku apakah dia.<br /><br />Celakanya, bagi masyarakat Yatsrib, tak bernasab dan tak bersuku adalah cacat sosial yang tak terampunkan.<br /><br /> Julaibib yang tersisih. Tampilan fisik dan kesehariannya juga menggenapkan sulitnya manusia berdekat-dekat dengannya.<br /><br />Wajahnya jelek terkesan sangar. Pendek. Bunguk. Hitam. Fakir. Kainnya usang. Pakaiannya lusuh. Kakinya pecah-pecah tak beralas. Tak ada rumah untuk berteduh. Tidur sembarangan berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil, beratapkan langit. Tak ada perabotan. Minum hanya dari kolam umum yg diciduk dengan tangkupan telapak tangan.<br /><br /><br />Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tak satu makhluk pun bisa menghalangi.<br /><br />Julaibib menerima hidayah, dan dia selalu berada di shaf terdepan dalam shalat maupun jihad. Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolah ia... tiada, tidak begitu dengan Sang Rasul, Sang rahmat bagi semesta alam.<br /><br /><br />Julaibib yg tinggal di shuffah Masjid Nabawi, suatu hari ditegur oleh Rasulullah.<br /><br /><br />“Julaibib”, begitu lembut beliau memanggil, “Tidakkah engkau menikah?”<br /><br /><br />“Siapakah orangnya Ya Rasulullah”, kata Julaibib, “yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini?”<br /><br /><br />Julaibib menjawab dengan tetap tersenyum. Tak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya. Rasulullah juga tersenyum. Mungkin memang tak ada orang tua yang berkenan pada Julaibib. Tapi hari berikutnya, ketika bertemu dengan Julaibib, Rasulullah menanyakan hal yang sama.<br />
<br />
<br />
<br /><br />Dan di hari ketiga itulah, Rasulullah menggamit lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar.<br /><br /><br />“Aku ingin menikahkan putri kalian.”<br /><br /><br />“Betapa indahnya dan betapa barakahnya”, begitu si wali menjawab berseri-seri, mengira bahwa sang Nabi lah calon menantunya.<br /><br /><br />“Ooh.. Ya Rasulullah,ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram di rumah kami.”<br /><br /><br />“Tetapi bukan untukku”, kata Rasulullah,<br /><br /><br />“ku pinang putri kalian untuk Julaibib”<br /><br /><br />“Julaibib?”, nyaris terpekik ayah sang gadis<br /><br /><br />“Ya. Untuk Julaibib.”<br /><br /><br />“Ya Rasulullah”, terdengar helaan nafas berat.<br /><br /><br />“Saya harus meminta pertimbangan istri saya tentang hal ini”<br /><br /><br />“Dengan Julaibib?”, istrinya berseru, “Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lecak, tak bernasab, tak berkabilah, tak berpangkat, dan tak berharta. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putri kita menikah dengan Julaibib”<br /><br /><br />Perdebatan itu tidak berlangsung lama. Sang putri dari balik tirai berkata anggun,<br /><br /><br />“Siapa yang meminta?”<br /><br /><br />Sang ayah dan sang ibu menjelaskan.<br /><br /><br />“Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku”.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<h2 class="post-title entry-title" itemprop="name headline" title="Kisah inspiratif Jalannya Terlalu Berat">
<span style="font-size: small;"><a href="http://tentang2013.blogspot.co.id/2017/01/kisah-inspiratif-jalannya-terlalu-berat.html" title="Kisah inspiratif Jalannya Terlalu Berat">Baca Juga : Kisah inspiratif Jalannya Terlalu Berat</a></span></h2>
Sang gadis yg shalehah lalu membaca ayat ini :<br /><br />“Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab : 36)<br /><br /><br />Kita belajar dari Julaibib untuk tidak mengutuki diri sendiri, untuk tidak menyalahkan takdir, untuk menggenapkan pasrah dan taat pada Allah dan RasulNya. Tak mudah menjadi Julaibib. Hidup dalam pilihan2 yg sangat terbatas.<br /><br /><br />Memang pasti ada batas2 manusiawi yang terlalu tinggi untuk kita lampaui. Tapi jika kita taat kepada Allah, jgn khawatirkan itu lagi. Allah Maha Tahu batas2 kemampuan diri kita. Allah takkan membebani kita melebihi yg kita sanggup memikulnya.<br /><br /><br />Urusan kita sebagai hamba hanya taat kepada Allah.Jika kita bertakwa padaNya, Allah akan bukakan jalan keluar dari masalah2 yg di luar kuasa kita. In Syaa Allah !</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-80232662374359854112017-01-16T04:06:00.001-08:002017-01-19T03:55:53.579-08:00Kisah inspiratif Jalannya Terlalu Berat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1k_GWz8Esvuux6ePbuDa2j-3cN9pzARVx-9e_8P1J1rUEuZvqLpWSZ0Og-yefgqOtuFiQrFTX0busPu9zdvb6ooBvIDe6aqMa0nQ7LjZs9JOcjKsqo8zY_HAJ4lPr7TsPStPGHSYO7zQ/s1600/262506-ilustrasi-manusia-dan-alam-1-15.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1k_GWz8Esvuux6ePbuDa2j-3cN9pzARVx-9e_8P1J1rUEuZvqLpWSZ0Og-yefgqOtuFiQrFTX0busPu9zdvb6ooBvIDe6aqMa0nQ7LjZs9JOcjKsqo8zY_HAJ4lPr7TsPStPGHSYO7zQ/s200/262506-ilustrasi-manusia-dan-alam-1-15.jpg" width="200" /></a> Diceritakan, ada seorang pemuda yang akan menemui saudaranya di suatu desa. Dia bertanya kepada pamannya, di mana rumah saudaranya itu. Pamannya membuatkan sebuah peta agar pemuda ini bisa sampai ke desa dimana saudaranya tinggal. Dengan berbekal peta itu, si pemuda pun berangkat.<br /><br />Namun, beberapa saat kemudian, si pemuda itu kembali lagi ke rumahnya. Saat ditanya dia menjawab, “Jalannya terlalu berat. Terlalu mendaki dan berliku. Belum lagi bebatuan serta jurang di sisi jalan-jalan menuju desa itu.”<br /><br />“Berapa umurmu?” tanya si paman.<br /><br />“Saya 25 tahun paman. Ada apa dengan umur saya?” tanya si pemuda itu.<br /><br />“Tahukah kamu, kapan saya terakhir ke desa itu?”<br /><br />“Kapan paman?” tanya si pemuda.<br /><br />“Terakhir saya ke desa tersebut, saat saya berumur 49 tahun, yaitu dua tahun yang lalu.” jawab si paman.<br /><br />“Apa maksud paman?”<br /><br />“Artinya, jalan ke desa itu memang berat. Pertanyaanya adalah, kenapa paman bisa? padahal saat itu umur paman 49 tahun? Sementara, kamu yang masih berumur 25 tahun, mengatakan terlalu berat.” kata si paman.<br /><br /><br />Si pemuda itu terdiam. Kemudian dia berkata, “Pada kenyataan saya tidak bisa melalui jalan itu, paman. Apa yang harus saya lakukan?”<br /><br />Si paman tersenyum. “Itu maksud paman!”<br /><br /><br />“Bisa dijelaskan paman?” tanya si pemuda kebingungan.<br /><br /><br />“Sebelumnya, kamu mengatakan ‘jalannya terlalu berat’. Kamu menyalahkan kondisi jalan. Tetapi, baru saja kamu mengatakan ‘saya tidak bisa’. Kamu tahu perbedaanya?” tanya si paman sambil tersenyum.<br /><br />Si pemuda ngangguk-ngangguk. “Artinya, masalah itu ada pada diri saya?”<br /><br />“Ya, tentu saja. Kamu mulai mengerti. Ada mindset atau pola pikir yang harus kamu perbaiki. Ini untuk kemajuan kamu sendiri.” jelas si paman.<br /><br /><br /><a href="http://tentang2013.blogspot.com/">BACA Juga : Cerpen-Dialah SAHABAT KU SATU-SATUNYA</a><br /><br /><br />“Sering kali, saat kesulitan itu ada, orang lebih sering menyalahkan apa yang ada di luar dirinya. Kamu mengatakan, jalannya terlalu berat. Jalannya memang berat, namun yang kamu lupakan ialah bahwa kamulah yang tidak sanggup atau tidak bisa melalui jalan tersebut.” jelas si paman.<br /><br />“Lalu, apa yang harus saya lakukan. Apakah saya harus belajar dan berlatih untuk melalui jalan itu?” kata si pemuda.<br /><br />“Tentu saja, jika memang kamu tidak bisa. Jika kamu tidak bisa, maka kamu harus belajar dan berlatih.” jelas di paman.<br /><br />“Tapi… jalannya sangat panjang dan curam.” kata si pemuda.<br /><br />“Eit…!”, kata si paman sambil mengacungkan telunjuknya. “Kamu menyalahkan kondisi jalan lagi.”<br /><br />“Oh iya. Saya lupa paman. Apa yang harus saya lakukan?”<br /><br />Si paman tersenyum, kemudian dia menjelaskan:<br /><br />“Jika jalan yang akan ditempuh sangat panjang, maka langkahkan kakimu satu langkah. Niscaya, jalan yang akan kamu tempuh sudah berkurang satu langkah. Kamu mengerti maksud saya?”<br /><br />“Baiklah paman, saya mengerti. Sepertinya saya harus belajar cara melalui jalan itu. Saya memang tidak bisa.” kata si pemuda itu.<br /><br />“Bagus, pelajaran pertama sudah kamu pahami. Jika tidak bisa, artinya kamu harus belajar dan secara bertahap. Namun ada satu pelajaran lagi yang harus kamu pahami sebelum kamu mengatakan tidak bisa.” jelas si paman.<br /><br />“Apa itu paman?” si pemuda kembali penasaran.<br /><br /><br />“Sekarang, kita pergi ke jalan yang berat itu. Benarkah kamu tidak bisa?” kata si paman.<br /><br />“Saya harus mencobanya?” tanya si pemuda.<br /><br />“Ya tentu saja, kamu harus mencobanya. Tapi, sebelum mencoba ada hal yang harus kamu perhatikan. Yuk, kita ke sana.” ajak si paman.<br /><br /><br />Mereka pun langsung pergi menuju jalan yang berat, menanjak dengan sangat curam dan diapit oleh jurang-jurang yang dalam.<br /><br />“Sekarang, kita duduk di warung kopi itu sambil ngopi.” ajak si paman sambil menuju sebuah warung kopi. Di warung kopi itu, mereka bisa melihat jalan yang berat tersebut dan aktivitas yang ada di jalan tersebut. Mereka pun memesan kopi sambil memperhatikan jalan.<br /><br />“Lihat itu!” kata si paman, sambil menujuk ke seseorang yang berjalan, mendaki jalan yang dikatakan berat itu sambil memikul dua karung besar berisi rumput.<br /><br />Si pemuda pun itu langsung melihat orang tersebut.<br /><br />“Kamu tahu? Dia hampir setiap hari melalui jalan terjal itu untuk mengangkut rumput yang cukup berat. Ya, sekitar 50 kg.” kata si paman.<br /><br />“Sekarang saya mengerti paman. Jika si bapak yang mengangkut rumput saja bisa, maka saya yang tanpa beban pasti bisa.” kata si pemuda dengan penuh antusias.<br /><br />“Itu maksud paman, kamu pasti bisa. Tapi ada yang salah.” kata si paman sambil tersenyum.<br /><br />“Apa yang salah paman?” kata si pemuda kaget. Dia sudah merasa cerdas, tetapi masih ada yang salah.<br /><br />“Yang mengangkut rumput itu bukan bapak-bapak, tetapi dia bibi Mirnah yang usianya seumur paman (51 tahun). Dia teman paman.”<br /><br /><br />***<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-76409195349696562432017-01-11T01:38:00.000-08:002017-01-19T04:12:32.965-08:005 Jenis Batu Akik Yang Paling Banyak Dicari Pecinta Batu Mulia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMtgNcCIAcV9h1Dtj3h6anaLZmzTspbqx4zuESCpz63CgrPPPpuhtoxIqzT9KyhbXlBsNNIN8cm4bfHh9iKyWKPV2KG9862pb-jzdABhxUwF50IhSDlmE1BSKY5CdkLKO8HKUvyW-lXEw/s1600/10-Jenis-Batu-Akik-yang-paling-Termahal-di-Indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMtgNcCIAcV9h1Dtj3h6anaLZmzTspbqx4zuESCpz63CgrPPPpuhtoxIqzT9KyhbXlBsNNIN8cm4bfHh9iKyWKPV2KG9862pb-jzdABhxUwF50IhSDlmE1BSKY5CdkLKO8HKUvyW-lXEw/s400/10-Jenis-Batu-Akik-yang-paling-Termahal-di-Indonesia.jpg" width="400" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b>5 Jenis Batu Akik Paling Dicari Pecinta Batu Mulia</b></div>
<br /> Demam batu akik nampaknya masih akan berlanjut. Dengan banyaknya jenis batu akik yang terdapat di hampir seluruh wilayah di Indonesia, sepertinya negara tercinta kita ini akan menjadi surga bagi pecinta batu akik. Tak hanya diburu para kolektor domestik, namun para kolektor batu mulia dari mancanegara sudah mulai masuk ke Indonesia.<br /><br />Dari banyaknya jenis batu akik yang ada, ada beberapa jenis yang sangat digemari oleh para pecinta #batu akik. Bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis ini, ada baiknya jika Anda juga mempunyai koleksi batu akik yang paling diburu saat ini. Jenis batu akik apakah yang banyak digemari itu, apakah Anda sudah memilikinya, perhatikan beberapa jenis batu akik yang banyak di cari di bawah ini.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b>1. Jenis Batu Akik Kalimaya</b><br /><br />Jenis batu akik yang meskipun lembek, namun tetap banyak yang mencari nya. Dengan ciri spesifik memancarkan warna semacam berlian menjadikan batu ini termasuk buruan nomor satu bagi para kolektor..<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0jYv6v-FjwwypaZ_ab8KixUZBCfDQb3jI0A7btDAFf0C9-SwIPcRSUPvJ2O2K8uwP0Rr2lXnpIZrGA2AxzCVm34NLieoGUyFRtYMLBf2NaR2LjdNJdOc0cXg_agvHfCO12es_C3CPbxM/s1600/jual-kalimaya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0jYv6v-FjwwypaZ_ab8KixUZBCfDQb3jI0A7btDAFf0C9-SwIPcRSUPvJ2O2K8uwP0Rr2lXnpIZrGA2AxzCVm34NLieoGUyFRtYMLBf2NaR2LjdNJdOc0cXg_agvHfCO12es_C3CPbxM/s200/jual-kalimaya.jpg" width="200" /></a></div>
<br /><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]-->Jenis batu akik ini sering disebut dengan opal ini di luar negeri bisa ditemukan di negara India, Meksiko, Australia dan juga Mesir, untuk di Indonesia sendiri bisa ditambang di Banten.<br />
<br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span><b>2. Jenis Batu Akik Zamrud</b><br /><br />Batu dengan warna khas hijau ini juga sangat dikenal dikalangan pecinta batu akik. Jenis batu ini sudah dikenal sejak ribuan tahun digunakan sebagai batu perhiasan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitGAE5OLK2rOPaqa_cmqFomlAd5i2VrQhTsmmVhUg0K11XS0lClHZGVMvwfqnnFmIrjxeCbT-YiugpaQ_Z9Toibe4IswFczY63B9oEfAsFSBUCKQDBq80le3q8E5hZMwz9ioDa4m1cAIc/s1600/Batu-Zamrud-Bening.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitGAE5OLK2rOPaqa_cmqFomlAd5i2VrQhTsmmVhUg0K11XS0lClHZGVMvwfqnnFmIrjxeCbT-YiugpaQ_Z9Toibe4IswFczY63B9oEfAsFSBUCKQDBq80le3q8E5hZMwz9ioDa4m1cAIc/s200/Batu-Zamrud-Bening.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
Batu dengan kekerasan 7.5 skala mohs ini sangat dihargai dan dimuliakan pada zaman kerajaan karena dianggap sebagai lambang kemakmuran juga kedamaian. Jadi pantas rasanya jika batu ini dihargai sangat mahal dari dulu sampai sekarang.<br />
<br />
<b>3. Jenis Batu Akik Bacan Hijau</b><br /><br />Banyak kolektor berburu batu akik jenis ini. Batu akik yang berasal dari Halmahera Selatan, Maluku Utara tepatnya di daerah Pulau Kasiruta ini sangat diminati bahkan sampai kolektor mancanegara pun juga ikut berburu batu ini. Banyak kelebihan dari batu akik jenis ini yang menjadikannya banyak dicari.<br /><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDgxCxQIzpA6g01wj3UDezguxc7SsuO8WbaSZ2fgb1y7DIbJ6nH5TOBL7qV5sIPPa07l8OJtckVJGP9ZGJhPNjlVY7XgSzouql9Ajf7ETZ9ahNDmWegomW2i1akdZG7K6mAgKkUbXjBTE/s1600/101-20150430043131-624568.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDgxCxQIzpA6g01wj3UDezguxc7SsuO8WbaSZ2fgb1y7DIbJ6nH5TOBL7qV5sIPPa07l8OJtckVJGP9ZGJhPNjlVY7XgSzouql9Ajf7ETZ9ahNDmWegomW2i1akdZG7K6mAgKkUbXjBTE/s200/101-20150430043131-624568.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--></div>
<br />
Salah satu yang beda dengan jenis batu akik yang lain, bahwa batu ini bisa bermetamorfosa secara alami semakin lama semakin indah. Dari jenis batu bacan ini yang paling populer adalah jenis batu bacan doko dan batu bacan palamea.<br />
<br />
<b>4. Jenis Batu Akik Safir</b><br /><br />Batu akik seperti ini tergolong mahal dan mempunyai segmen pasar tersendiri. Tergolong jenis batu yang mahal tapi pantas untuk keelokan batu akik ini .<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_s-bJFdnqMMKGJv0ImbR7eCD0d0Fb_1FZIxZeyRLidrfZW80wvDyYSmjKkiytahGprCYEcT0cNzoWlXufRZ6R8Zm5PinJpS4OqLpiRUKKUsVj3YQiWX8zyZiNdKrsRTz-g8rmyUJPV-M/s1600/SAFIR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_s-bJFdnqMMKGJv0ImbR7eCD0d0Fb_1FZIxZeyRLidrfZW80wvDyYSmjKkiytahGprCYEcT0cNzoWlXufRZ6R8Zm5PinJpS4OqLpiRUKKUsVj3YQiWX8zyZiNdKrsRTz-g8rmyUJPV-M/s200/SAFIR.jpg" width="200" /></a></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><br />
Selain dari jenis warna yang begitu dikagumi, batu akik jenis ini juga dianggap memiliki khasiat bisa menenangkan jiwa atau pikiran yang sedang kalut. Sehingga semakin meningkatkan harga dari batu akik jenis safir itu sendiri.<br />
<br />
<b>5. Jenis Batu Akik Kalsedon</b><br /><br /> Mempunyai ciri seperti diselimuti kabut transparan, semakin menambah keeksotisan dari batu akik jenis ini. Bisa ditemukan di daerah Jawa Barat dan daerah Sulawesi Tenggara batu ini seakan ikut melengkapi keindahan jenis batu akik yang ada di Indonesia.<br /><br />
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2pYvj80Tdv_in_e4edc0iSubGwB5MyOyUhiV8I01KFKp3tlO-qPiJFdyWU-yNk0Ys6dpS7yIxvPRjwgruMcC-mBOzK7cxjKyZDp_sJAaxz4bXA85G2HROf9GosSjCdQ_zdoalF5E9S7w/s1600/batu-akik-red-baron-plazabiznet-rakuten--cincin-batu-permata-keladen-red-baron-k---ring-ip4vgir2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2pYvj80Tdv_in_e4edc0iSubGwB5MyOyUhiV8I01KFKp3tlO-qPiJFdyWU-yNk0Ys6dpS7yIxvPRjwgruMcC-mBOzK7cxjKyZDp_sJAaxz4bXA85G2HROf9GosSjCdQ_zdoalF5E9S7w/s200/batu-akik-red-baron-plazabiznet-rakuten--cincin-batu-permata-keladen-red-baron-k---ring-ip4vgir2.jpg" width="200" /></a></span></div>
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</span><br />
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--></span>Selain di daerah di atas, baru – baru ini jenis batu akik kalsedon juga ditemukan di daerah Pacitan Jawa Timur.<br />
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--></span></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-2332574583805907192017-01-10T03:12:00.000-08:002017-01-19T04:41:27.035-08:00Hal Unik di Dunia yang Wajib Kamu Tahu!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak sekali <a href="http://tentang2013.blogspot.com/">Hal unik yang ada di dunia ini yang wajib kamutahu</a>, hal-hal tersebut dapat terjadi dimanapun dan kapanpun. Mungkin anda belum mengetahui bahwa hal-hal tersebut nyata adanya. Disini kami telah merangkum 5 hal menakjubkan yang harus anda tahu untuk menambah cakrawala pengetahuan anda.<br />
<br />
<b>1. Mesin Pencetak Trotoar</b> <br />
<br />
Kecanggihan teknologi saat ini memang membuat segala pekerjaan lebih mudah, seperti mesin cetak trotoar ini. Inovasi unik luar biasa yang ada di dunia ini memungkinkan kita untuk membangun trotoar tanpa membutuhkan para pekerja bangunan dan alat manual yang cukup riskan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOS6JCQAly7j7ZR4qZrUxbCC4zQ278D1C9z_Ytw4KzcgfI1t96t8Oj44rj2kKnMRx44ob39S4S9a6SgDwfzRUdF-I5D3ogHFAzaWjO-Xa6cJz379hKB5wbF-CjnZsRdiaNF3by1RiOOhY/s1600/tiger-stone.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOS6JCQAly7j7ZR4qZrUxbCC4zQ278D1C9z_Ytw4KzcgfI1t96t8Oj44rj2kKnMRx44ob39S4S9a6SgDwfzRUdF-I5D3ogHFAzaWjO-Xa6cJz379hKB5wbF-CjnZsRdiaNF3by1RiOOhY/s320/tiger-stone.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Mesin ini bekerja dengan tenaga listrik dan kita hanya perlu memasukkan batu-batu bahan trotoar kedalamnya dan biarkan alat ini menyusun batu-batu tersebut sehingga menjadi susunan batu trotoar.<br />
<br />
<br />
<b>2. Bandara di Antara Jalan Raya</b><br />
<br />
Bandar Udara Giraltar milik Kementrian Pertahanan Britania Raya ini memang sangat unik, karena lintasan udaranya terpotong oleh jalan raya, sehingga ketika ada pesawat yang hendak lepas landas atau mendarat, aktivitas jalan raya harus dihalangi. Mirip dengan mekanisme penghalang jalan untuk rel kereta api yang akan menutup ketika ada kereta api yang melintas.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1aKPKH4QkAhep0BZk650KS-ejvTkG3TJfiQbwkp2XJZhsfYqK9GG3yWg3_VqvSMy3pFk1NARvHbLtnP84sXUQppYcBc0AdluluKq2_f109E5J4O5WXeDKqcEnGvUgrVue1LEOP5Vhs8E/s1600/3+%25286%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1aKPKH4QkAhep0BZk650KS-ejvTkG3TJfiQbwkp2XJZhsfYqK9GG3yWg3_VqvSMy3pFk1NARvHbLtnP84sXUQppYcBc0AdluluKq2_f109E5J4O5WXeDKqcEnGvUgrVue1LEOP5Vhs8E/s320/3+%25286%2529.jpg" width="212" /></a></div>
<br />
Bandara ekstrim ini merupakan satu-satunya bandara di dunia yang letaknya bersatu dengan jalan raya. <br />
<br />
<br />
<b>3. Susunan Koin Ajaib</b><br />
<br />
Bukan sulap bukan sihir! Photo dibawah ini menunjukan susunan koin yang diletakkan di pinggiran meja namun susunan koin tersebut tidak jatuh!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOKd22uYmm3tsBPPxLDRGOSPFXS50f_uhGT4XjeVaCqmDxdNGdFgaGBl2VyEFMu4W-OZ0kmIcuk3HZGuZ9e72rUdXIlqtOtplAlofbijrHJNmsub-beLcNC8Cf4_qGaLadfQyfrjJJzhg/s1600/145587970756c6f61b4978a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOKd22uYmm3tsBPPxLDRGOSPFXS50f_uhGT4XjeVaCqmDxdNGdFgaGBl2VyEFMu4W-OZ0kmIcuk3HZGuZ9e72rUdXIlqtOtplAlofbijrHJNmsub-beLcNC8Cf4_qGaLadfQyfrjJJzhg/s320/145587970756c6f61b4978a.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Trik ini murni menggunakan teknik penyusunan yang dirancang sedemikian lupa tanpa menggunakan bahan perekat apapun! <br />
<br />
<b><br />4. Penglihatan Kucing di Malam Hari</b><br />
<br />
Ternyata penghilatan kucing dengan manusia di malam hari sangat berbeda. Jika kita melihat pemandangan di malam hari dalam keadaan gelap gulita, kucing melihat pemandangan di malam hari dalam keadaan terang benderang namun tidak berwarna.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZyrGaNwmHy_ZKrv929meX_OaKysJBCYMGxZ238xvsgH4hIAKC3UY3JJF4uwksXDnM1J-PgXubDQTfTOfN-HMMVLxiwE-64po1wH0wMoHkII8Py_DIdfigHmpikkv7IzlGHfrv8eKsL_s/s1600/night-sight.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZyrGaNwmHy_ZKrv929meX_OaKysJBCYMGxZ238xvsgH4hIAKC3UY3JJF4uwksXDnM1J-PgXubDQTfTOfN-HMMVLxiwE-64po1wH0wMoHkII8Py_DIdfigHmpikkv7IzlGHfrv8eKsL_s/s320/night-sight.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Mungkin itu sebabnya mata kucing tampak menyala di malam hari ya..<br />
<br />
<b><br />5. Lukisan Alami yang Dibuat oleh Petir</b><br />
<br />
Photo ini menunjukkan sebuah lapangan golf yang rumputnya tersambar oleh petir sehingga menghasilkan pola unik bergambar petir yang menakjubkan.<br />
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD-Wb4ygS3Kyv21p8SPSAWqwNXoZOehNq3dPsXKvlKSYDty1M9cwAyiatQMIrPDoUrwVo0Nf70oAgfN7T_LolRxmaIc_WBvFeucAxeak3A_Zu9QHsKAXTdJHN4-TmKyw48FZvWEIgluG0/s1600/145587970556c6f619693d8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD-Wb4ygS3Kyv21p8SPSAWqwNXoZOehNq3dPsXKvlKSYDty1M9cwAyiatQMIrPDoUrwVo0Nf70oAgfN7T_LolRxmaIc_WBvFeucAxeak3A_Zu9QHsKAXTdJHN4-TmKyw48FZvWEIgluG0/s320/145587970556c6f619693d8.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-49955463780642158132017-01-09T05:56:00.000-08:002017-01-19T04:48:39.454-08:00Kumpulan Balasan SMS Penipuan Terlucu! Dijamin Bikin Ngakak!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
SMS Penipuan saat ini sudah menjadi hal yang tidak aneh lagi. Kita semua pasti pernah mendapatkan sms tersebut dengan berbagai taktik penipuannya, seperti yang mengatasnamakan sebuah perusahaan bahwa anda terpilih sebagai pemenang undian atau modus sms ‘mamah minta pulsa’ yang kasusnya sempat heboh di Indonesia.<br /><br />Sms-sms seperti itu biasanya diabaikan begitu saja karena dianggap tidak penting dan mengganggu. Namun, oleh beberapa orang sms dengan modus penipuan tersebut malah dibalas dengan tujuan untuk lucu-lucuan semata. Berikut <a href="http://tentang2013.blogspot.com/">Balasan Sms Penipuana yang terlucu</a> kocak dan dijamin ngakak!<br /><br /><br /><br />1.‘Pacar’ palsu penipu ini bernasib sama dengan si bapa tadi, ia malah mengirim SMS penipuannya kepada seorang jomblo ngenes yang langsung mengskakmat si penipu wkwkwk.<br /><br /><br /><br /><span id="goog_432249559"></span><span id="goog_432249560"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglfn8Gq7I62EO0Gxnb_NgIeS82F-8jTXXO1tvjv4I4ypNWe_6hNmMjwEdVpTWqe_kiAS84pvlHSvp_sMoZ872RkgZE05oCwvE-iytFkSn6ptVZgRvlGZJHykjPArMPuJSviItXFxfswJw/s1600/index.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglfn8Gq7I62EO0Gxnb_NgIeS82F-8jTXXO1tvjv4I4ypNWe_6hNmMjwEdVpTWqe_kiAS84pvlHSvp_sMoZ872RkgZE05oCwvE-iytFkSn6ptVZgRvlGZJHykjPArMPuJSviItXFxfswJw/s320/index.png" width="320" /></a></div>
<br /><span id="goog_432249559"></span><span id="goog_432249560"></span>
<br />2.Balasan SMS ini sangat singkat namun menyakitkan. Dijamin si penipu tidak akan mau lagi ngirim sms penipuannya ke si pembalas SMS ini!<br /><br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrR0ho-tqb_Yjc8dOolSio5Xg7-x1aEXkDzkhEgiSOxGZ8dM83ALAcQZWFzA0jgj5XLTehlHExD3qA6XOrvME2S8YiOXrd5PUwCLq4zEHwIuSQ7-47ff0TSQ3CbN3tEbNAaexoqsqr4rs/s1600/index1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrR0ho-tqb_Yjc8dOolSio5Xg7-x1aEXkDzkhEgiSOxGZ8dM83ALAcQZWFzA0jgj5XLTehlHExD3qA6XOrvME2S8YiOXrd5PUwCLq4zEHwIuSQ7-47ff0TSQ3CbN3tEbNAaexoqsqr4rs/s1600/index1.png" /></a></div>
<br />
<br />
<br /> 3.Si pengirim SMS penipuan ini langsung disemprot oleh penerima SMS dengan pesan yang tidak jelas dan konyol wkwkwk.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg76XySSr6rt5LD3xzyhAWT8uobR-t1kAKrl9N8cN-0gL6C9RAUTWClnSAfTDKW1-UHuHy5yjZJ_n3gsbuNEXrZfuFyErZeMWyCausUYSjtK1r9dlEhn3W0akfEPdU32I0eXQ9RX4J3JJU/s1600/index3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg76XySSr6rt5LD3xzyhAWT8uobR-t1kAKrl9N8cN-0gL6C9RAUTWClnSAfTDKW1-UHuHy5yjZJ_n3gsbuNEXrZfuFyErZeMWyCausUYSjtK1r9dlEhn3W0akfEPdU32I0eXQ9RX4J3JJU/s1600/index3.png" /></a></div>
<br /><br />4.Dua pengirim SMS penipuan ini sedang bernasib sial. Dengan mengatasnamakan bank terkemuka di Indonesia denga modus penipuan memenangkan undian berhadiah, mereka malah mengirim SMS penipuannya kepada karyawan bank tersebut wkwkwk.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-rmUkMpjyDVu7ZbfEibb37k9QF92uzQAF75AHJRRMtBjKyqlBQQAm4yQ-J61ZBKph6pQuagp_-It9tV0o5Vro2kQb3AeDn9r5aFTVFs8FG0XTmpyGh5KBpX3eV1awV7F9HXHDpeHwrfs/s1600/index4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-rmUkMpjyDVu7ZbfEibb37k9QF92uzQAF75AHJRRMtBjKyqlBQQAm4yQ-J61ZBKph6pQuagp_-It9tV0o5Vro2kQb3AeDn9r5aFTVFs8FG0XTmpyGh5KBpX3eV1awV7F9HXHDpeHwrfs/s1600/index4.png" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
5.Niat menipu, si pengirim SMS ini malah mendapat nasihat yang singkat, padat dan menyakitkan dari penerima SMS wkwkwk! <br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhnwM3bY4sDajCsoRDrQJ3jHh5Dthu_UngurfDdZPCFrY9WWmABVrA18wsZNCeEFSHDq5AZr21GHB3RgGvEArU3tF9qcFY5-Ib4KVit-5MfKMIlFdqBkzQzf_A6NGE-XCsCgHYS2AjFjw/s1600/index5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhnwM3bY4sDajCsoRDrQJ3jHh5Dthu_UngurfDdZPCFrY9WWmABVrA18wsZNCeEFSHDq5AZr21GHB3RgGvEArU3tF9qcFY5-Ib4KVit-5MfKMIlFdqBkzQzf_A6NGE-XCsCgHYS2AjFjw/s1600/index5.png" /></a></div>
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-54696187353371186892017-01-07T07:14:00.000-08:002017-01-07T07:14:08.695-08:00ramalan zodiak Libra terbaru hari ini minggu ini bulan ini tahun ini <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://tentang2013.blogspot.com/" target="_blank"><i><b>ramalan zodiak terbaru hari ini minggu ini bulan ini tahun ini </b></i></a><br />
<a href="http://tentang2013.blogspot.com/"><i><b>zodiak Libra hari ini</b></i></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Libra</b><br />
24 September – 23 Oktobe<strong>r</strong><br />
<br />
<strong>Umum : </strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><br />
<br />
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Saat
keinginan kamu tidak sejalan dengan harapan, bukan berarti kamu hanya menunggu
dan menyesali semuanya. Saatnya untuk bangkit, percayalah semua akan berjalan
dengan baik-baik saja.Jaga kesehatan, cuaca sedang tidak menentu. Perbanyak
konsumsi buah dan sayur. Olahraga ringan di pagi hari akan membuat kamu semakin
fresh dan kuat.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><b>Cinta : </b></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Single: Jika memang belum bisa move on
tidak perlu memaksakan diri untuk jatuh cinta lagi. Jangan jadikan orang
lain sebagai pelampiasan. Jatuh cintalah karena siap bukan karena
kesepian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Couple: Saat yang berat bagi hubungan
kalian. Ada yang kurang menyukai hubungan kalian saat ini. Tidak perlu
emosi santai saja. Dan yakin kamu dapat mengatasinya dengan baik.</div>
<br />
<strong class="title-body">Karier & Keuangan :</strong>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak perlu bersedih, semua
keputusan atasan terima dengan baik. Dukung dengan baik, maka semua akan
berjalan dengan baik. Usaha tidak akan pernah membohongi hasil.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keuangan tidak ada yang perlu kamu khawatirkan di minggu ini. Masih bisa bersenang-senang.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzxeVXLWbwEQXzmpcPquzW4O1Qcix5XBqhDOHoVvRtjr-xlLWsD2fEhbSPkHh8_q-NcvPZY4vP0So0tBztwSR66v4QWECJnjw-zGM-uUf2yqGnBquUMp-eueSP3QrloM8Blj1Yq68Rvxs/s1600/8-Sifat-Menarik-Ini-Akan-Anda-Temukan-Pada-Pria-Libra.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzxeVXLWbwEQXzmpcPquzW4O1Qcix5XBqhDOHoVvRtjr-xlLWsD2fEhbSPkHh8_q-NcvPZY4vP0So0tBztwSR66v4QWECJnjw-zGM-uUf2yqGnBquUMp-eueSP3QrloM8Blj1Yq68Rvxs/s320/8-Sifat-Menarik-Ini-Akan-Anda-Temukan-Pada-Pria-Libra.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"> </span><strong> </strong></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-81268577994823987622017-01-07T06:33:00.000-08:002017-01-19T04:54:28.696-08:00Kata-Kata Doa Ibu Tercinta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIVfFWJZk2sDEdQMTEegKAkKLzuENE-ZZSkZpzxMXWjcE1-aGX8Vh8CxpUr2-UwncP0aQfUmAuN4go0Hd8kikVeE4tHqozFTm7mqsXwMKuvWK0nOL2FB0G45e1q-s0QWahIpdhFsQpQ5c/s1600/ibu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIVfFWJZk2sDEdQMTEegKAkKLzuENE-ZZSkZpzxMXWjcE1-aGX8Vh8CxpUr2-UwncP0aQfUmAuN4go0Hd8kikVeE4tHqozFTm7mqsXwMKuvWK0nOL2FB0G45e1q-s0QWahIpdhFsQpQ5c/s1600/ibu.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://tentang2013.blogspot.com/">Kata Kata Doa Ibu Tercinta</a> - Ibu selalu mendoakan kita berharap agar kita menjadi anak yang lebih baik, ibu ingin anaknya menjadi sukses dan bermanfaat buat orang lain, karena harapan ibu yang begitu besar kepada anaknya. beliau rela mengorbankan apapun untuk kesenangan anaknya, supaya kita tak hidup dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
kesusahan nantinya, ibu selalu mengajarkan kita tentang apa arti mandiri, arti berkorban dan sikap lemah lembut, memang beliau sudah menjadi pahlawan bagi hidup kita. lalu apakah kita sudah membalas jasa-jasa Ibu yang sudah diberikan kepada kita? tentu balasan untuk ibu bukanlah harta atau materi, karena hal tersebut tak akan ada artinya bagi ibu. dan kamu bisa membalas jasanya dengan membahagiakan beliau. menunjukan kepadanya kalo kita sudah menjadi seseorang yang baik dan bermanfaat, dan jangan pernah lupakan jasa-jasa Ibumu yang telah ia korbankan kepada kita.</div>
<br />buat kamu semua yang ingin mendengarkan Nasehat dan Doa Mutiara sang Bunda Kata Kata Doa Ibu untuk Anaknya :<br /><br />Hati wanita itu adalah tempat rahasia dimana cinta bersemayam, bukan untuk sakiti tetapi bahagia dari cinta itu sendiri Ibu, maafkan aku yang selama ini :<br /><br /> Membuatmu Khawatir<br /> Membuatmu Gelisah<br /> Membuat Hatimu Luka<br /> Hingga Menangis<br />
<br />Cinta itu tidak akan pernah mempunyai ahir. Seperti cinta ayah dan ibu pada kita, seterusnya hingga seterusnya Orang2 yg melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran Orang yang berpura-pura baik, biasanya akan menikam dari belakang.Hati-hati jika bersama orang yang mempunyai sifat ini.Orang yang diam bukan berarti tak pintar, tetapi orang yang suka meremehkan orang lain sudah tentu tak pintar Cintaku padamu Ibu adalah doa yang tak pernah berakhir aku ceritakan kepada Tuhan. Jangan mengharapkan jalan pintas untuk bisa mendapatkan sukses yang bertahan lama Cinta yang tanpa syarat, tanpa alasan, tak berbatas juga tak terbalas, adalah; keluarga yang tercinta Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan Meskipun dirimu manusia biasa bagiku engkaulah malaikatku yang tak pernah lelah membimbingku ibu. remuk hati ini......melihat mu menangis hancur raga ini melihatmu terluka mati raga ini bila kau tiada.<br /><br /> Anakku, aku merindukan dirimu yg dulu. Kamu yg selalu berbagi cerita, kamu yg selalu menurutiku kata demi kata.Jika ada temanmu yang mengganggap dirinya paling benar sejagad raya ini, bersiaplah engkau akan disalahkan dan ditinggalkan Orang yg bercita2 tinggi ialah yg menganggap teguran keras baginya lebih lembut daripada sanjungan merdu seorang penjilat yg berlebihan Cinta itu tidak akan pernah mempunyai ahir. Seperti cinta ayah dan ibu pada kita, seterusnya hingga seterusnya Selalu aku layangkan doa untukmu disana bunda. Dan semoga engkau tahu, aku disini merindukan pelukanmu seperti dulu.<br /><br /> Dan cinta ibu itu seperti kehidupan ini, tanpa perlu engkau minta, tanpa perlu engkau, ia pasti datang dengan sendiri<br /><br /><br />Dan pesan paling indah ketika Ibu bilang "Ketika kamu diberi sedikit, perbanyaklah bersyukur kepadaNya"<br />♥<br /><br /><br />ingin aku berkata aku cinta padamu ibukamu namun, bibir ini terkatup rapat. tercekat<br /><br /><br />Ketika hati tak menentu, jagalah lidah dari ucapan. Terkadang diam mempunyai peran penting agar tak menyakiti seseorang<br /><br /><br />Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dan dilempari dengan batu, tapi membalas dengan buah<br /><br /><br />Anakku, jangan bersedih meski tadi Ibu memeluk dirimu sejenak saja, karena yang perlu kamu tahu, HATI IBU memelukmu selamanya.<br /><br /><br />Jika kamu belum temukan seseorang yg tepat tuk hidupmu, bersabarlah. Tuhan menunggu waktu yg tepat tuk tempatkan dia dalam hidupmu.<br /><br /><br />Hidup ini adalah pilihan yg kamu putuskan. Jika kamu tak ingin terlihat bodoh, jangan lakukan hal yg bodoh.<br /><br /><br />Ibu, maafkan aku yang selama ini; membuatmu khawatir<br />☑, membuatmu gelisah ☑, membuat hatimu luka ☑, hingga menangis ☑<br /><br /><br />Obat Terbaik di Dunia adalah Pelukan dan Kecupan Seorang Ibu<br /><br /><br />Pernah aku dimarahin<br />hingga membuat aku murka, Ibu hanya bilang "kesemua ini Ibu lakukan untuk memperbaiki kelemahanmu"<br /><br /><br />Jikalau orang perlu kawan, dia akan mengambil setiap orang yang mahu menolongnya, soal siapa orangnya, itu tidak penting<br /><br /><br />Cintaku padamu Ibu adalah doa yang tak pernah berakhir aku ceritakan kepada Tuhan.<br /><br /><br />Pernah aku melawan kepadanya, Ibu bilang nanti aku akan menangis saat dia pergi selamanya. Dan aku percaya itu sekarang<br /><br /><br />Hati seorang Ibu itu adalah pintu rahasia tempat dimana cinta bersemayam, bukan untuk sakiti tetapi berbahagialah disana<br />♥<br /><br /><br />Dan air dari dibalik matanya yang berbicara saat bahagia, saat luka. Dan itu diberikan Tuhan hanya pada wanita, pada Ibu<br /><br /><br />Memang kita tidak bisa mengubah dunia, tapi jangan sampai dunia mengubah kita<br /><br /><br />Durhakakah aku ibu ? Bila peluhmu, bukan patuhku Bila payahmu, bukan tekadku Bila doamu, bukan usahaku<br /><br /><br />Hanya karena kamu pernah gagal, tak berarti kamu takut mencoba. Percayalah, bahagia pasti datang pada mereka yg tak pernah menyerah<br /><br /><br />ibu aku malu.....pada mu begitu besar pengorbanan mu untuk ku......... namun ku tak bisa membalas nya<br /><br /><br />Anakku, sayangilah Ibumu. Jangan biarkan dirimu terlalu sibuk tumbuh dewasa, hingga kamu lupa Ibumu juga tambah tua..<br /><br /><br />Dan Ibu juga selalu berpesan "Nanti, ketika kamu diberi kebahagiaan sedikit, jangan lupa untuk bersyukur kepadaNya"<br /><br /><br />Aku bahagia Ibu dan sangat bangga kepadamu atas kekurangan kami engkau jadikan sebuah kelebihan yang sangat lebih<br /><br /><br />Hidup tak akan indah jika semua sama. Dan perbedaan adalah untuk saling melengkapi, bukan untuk saling membenci.<br /><br /><br />Ibu bukan tergolong seorang pakar memasak, tapi entah mengapa, tetap saja selalu nikmat rasanya walau sederhana<br /><br /><br />Anakku. Semoga hari ini indah bagimu. Sayangi mereka yg menyayangimu, dan jangan membenci mereka yg membencimu.<br /><br /><br />Ibu… Ternyata kau adalah segalanya bagiku Kuharap kasihmu abadi selama-alamanya untukku<br /><br /><br />Jgn pernah buat keputusan penting disaat anda merasa takut, depresi, tertekan, letih, atau terlalu gembira<br /><br /><br />Anakku, jangan bersedih meski tadi Ibu memeluk dirimu sejenak saja, karena yang perlu kamu tahu, HATI IBU memelukmu selamanya.<br /><br /><br />Justru berpura-pura tegar akan tampak semakin buruk. Jangan pernah berpikir hidup bisa selalu tegar dihadapi sendiri<br /><br /><br />Jangan korbankan persahabatan hanya karena materi yang tak seberapa. Cinta sahabat tak ternilai dari materi<br /><br /><br />Bunda Wanita paling cantik Wanita paling tangguh Adalah mahluk Tuhan paling agung dalam ciptaannya<br /><br /><br />Bunda adalah bunga Selalu berseri, berwarna dan mempesona Ia adalah surga Helai nafasnya tidak hanya cinta tetapi juga doa<br /><br /><br />Meski aku mencintaimu secara biasa, tapi cintamu padaku tak pernah padam. Aku bahagia mencintaimu, Ibu<br /><br /><br />Biarpun jalan itu panjang, kita akan merintisnya perlahan-lahan<br /><br /><br />Bunda, selalu pagi bersamamu, mengusir malasku ketika omelan kecilmu hinggap. Dan aku bersyukur memiliki engkau.<br /><br /><br />Jika kamu belum temukan seseorang yg tepat tuk hidupmu, bersabarlah. Tuhan menunggu waktu yg tepat tuk tempatkan dia dalam hidupmu.<br /><br /><br />Hanya para Ibu yang bisa berpikir tentang masa depan, sebab merekalah yang melahrikan masa depan, dalam diri anak-anak mereka.<br /><br /><br />Tuhan memberikan ujian berupa kegagalan dan kehilangan kepada kita untuk mengajarkan hikmah kepada kita<br /><br /><br />Aku tahu ibu, tak ada kata pilih kasih dalam hatimu. Bahkan untuk kami sekalipun, anak angkatmu<br /><br /><br />Pernah aku melawan kepadanya, Ibu bilang nanti aku akan menangis saat dia pergi selamanya. Dan aku percaya itu sekarang<br /><br /><br />Karena cintamu bunda, begitu sebabnya segala hal yang begitu gelisah, selalu menjadi begitu indah<br /><br /><br />Tidak ada yang bisa menjadi sempurna baik pria atau wanita. Semua punya salah. Tinggal caranya untuk memahami dan menyikapi<br /><br /><br />Ibu… Kini aku tahu Kesabaranmu Ketabahanmu Kecintaanmu<br /><br /><br />Orangtua punya perasaan, juga memiliki hati, yang bisa terluka, juga bersedih. Cobalah pahami sedikit saja harapan mereka<br /><br /><br />Saat berusaha dan berdoa, hasilnya biarkan Tuhan mengatur dengan caraNya. Kita manusia hanya berencana.<br /><br /><br />Yang Ibu inginkan hanya anak-anaknya bahagia dalam keadaan apapun<br /> <br /><br /><a href="http://tentang2013.blogspot.com/">Kata Kata Doa Ibu untuk Anaknya</a>, semoga artikel diatas dapat bermanfaat buat anda sekalian. jadikan kata-kata diatas untuk inspirasi dan motivasi diri agar menjadi lebih baik. ingat, Ibu semakin lama akan semakin menua. jadi jangan sia-siakan waktumu sekarang untuk membahagiakan beliau. <br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-16029727095733443612017-01-05T22:23:00.000-08:002017-01-19T04:58:58.381-08:00Kisah Islami,Protes Malaikat Ketika Manusia Sebagai Khalifah di Bumi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2Zga4qDj9TChgYr-HHfn7DoI4goirqf0_4KHvzx-NMw4oTk3nTrbWUd_zHuP4vaPgaCixcqVG5mpsfWE4LCOLnElHH30NpQIPcS5zlvbtLHpg5jywHbSnRHw6h33gPpLrzb-RrqYN1Fw/s1600/bentuk-planet-bumi-bulat.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2Zga4qDj9TChgYr-HHfn7DoI4goirqf0_4KHvzx-NMw4oTk3nTrbWUd_zHuP4vaPgaCixcqVG5mpsfWE4LCOLnElHH30NpQIPcS5zlvbtLHpg5jywHbSnRHw6h33gPpLrzb-RrqYN1Fw/s320/bentuk-planet-bumi-bulat.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sahabat muslim mengupas <a href="http://tentang2013.blogspot.com/">Kisah Islami</a>, kandungan makna yang termaktub dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 30. Yaitu dialog antara malaikat dengan Allah SWT tentang manusia sebagai khalifah di bumi.</div>
<br /><div style="text-align: justify;">
Kiai Tamrin menerangkan bahwa pada mulanya para malaikat tidak setuju jika manusia didaulat sebagai khalifah di bumi karena akan berbuat kerusakan dan saling menumpahkan darah.</div>
<br /> Hal ini berbeda jauh dengan para malaikat yang senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan Allah SWT. Protes malaikat ini dijawab dengan firmanNya,<br /><br />“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”<br /><br /><div style="text-align: justify;">
Mendengar hal itu, para malaikat pun merasa bersalah dan kemudian mengelilingi Arsy sebanyak tujuh kali sebagai upaya untuk menebus kesalahannya sembari mengucapkan tasbih mengagungkan Allah SWT.</div>
<br /><br /><div style="text-align: justify;">
Dari penjelasan itu, menurut Kiai Tamrin, manusia seharusnya mencontoh para malaikat yang ketika berbuat kesalahan segera menebus kesalahannya dengan berbuat sesuatu. “Semakin takut kepada Allah semakin bagus. Ketakutan harus ditunjukkan dengan perilaku, tidak berdiam diri saja,” ujarnya.</div>
<br />Sikap seperti ini harus dilakukan siapapun dan dimanapun. <br /><br /><div style="text-align: justify;">
“Mari Beristighfar sebagai upaya untuk menunjukkan rasa bersalah kita sekaligus mengharap apa yang sudah kita lakukan akan diampuni oleh Allah,” ajaknya.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-8425144998014553782016-04-05T19:40:00.000-07:002016-04-05T19:40:07.171-07:00Kisah inspiratif Belajar dari tukang bakso <div style="text-align: justify;">
<i><b><a href="http://tentang2013.blogspot.com/" target="_blank">Belajar dari tukang bakso</a></b></i> | kali ini saya akan sedikit membagikan sepengal kisah mengenai tukang bakso yang barang kali bisa kita ambil manfaatnya. Cerita ini saya ambil dari salah satu kisah yang saya dapet di Televisi, menarik pula saya pikir untuk di ceritakan ulang. Karena yang namanya inspirasi dan ilmu, bisa kita peroleh darimana saja dan kapan saja, yang penting tinggal bagaimana kita untuk memanfaatkannya, dan mudah mudahan ini bisa menjadi inspirasi yang bisa untuk di ikuti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu ketika, di depan rumah jono ada seorang tukan bakso yang lewat. Merasa lapar, jono kemudian memanggil tukang bakso tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Bang bang, bakso bang.. “ pangil jono kepada tukang bakso.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selang beberapa saat, tukang bakso itu lalu hampiri tempat tinggal jono untuk memarkir grobaknya, lantas ia menyiapkan semangkuk bakso yang lalu ia mulai mengolah satu persatu bahan seperti yang telah ia kerjakan kian lebih 17 th. waktu lalu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="200" src="https://sypura.files.wordpress.com/2012/12/tukang-bakso-bisa-naik-haji.jpg" width="200" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Singkat narasi, si jono sudah menggunakan semangkuk baksonya. Saat ini giliran ia menunaikan kewajibannya, ia mengambil langkah untuk mengantarkan piring bakso itu ke tukang bakso yang masihlah menanti di depan tempat tinggalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sambil keluarkan duit duapuluh limapuluh ribu rupiah dari dompetnya, jono membayarkan duit itu pada tukang bakso.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu abang bakso terima duit itu, kemudian meletakan mangkok yang ia terima ditempat pencucian. Lantas ia keluarkan dompet untuk mengambil kembalian dari duit yang ia terimanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sembari memisah milah duit, sebelumnya ia kembalikan duit ke jono ia telebih dahulu menyimpan beberapa duit yang sudah di ambilnya dari dompet ke dua kaleng yang ia sediakan di samping di tungku memasaknya. Ia memasukan ke kaleng pertama, lalu kaleng ke-2. Kemudian, ia menyerahakan duit kembalian ke pada jono.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jono yang penasaran lantaran si tukang bakso menyimpan duit ke dua kaleng, lalu membulatkan tekad ajukan pertanyaan pada tukang bakso itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Pak, bila bisa saya tau… itu kaleng apa pak? Untuk celengan atau apa pak? ” Bertanya jono penasaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Ou itu dik, iya dapat di katakan celengan” jawab si tukang bakso.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ko ada dua pak, untuk apa pak? ” jono semakin penasaran</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Iya ada dua, dua celengan akhirat saya. ” Jawab si tukang bakso, lalu ia meneruskan dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Biasanya tiap-tiap saya terima duit dari pelangan, saya senantiasa mimisahkan mana sebagai hak saya serta mana yang saya menjadikan untuk tabungan akhirat saya. “</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Sebagai hak saya, umumnya saya simpan dompet. Itu untuk keperluan saya satu hari hari, beli bahan baku untuk bikin bakso s/d hirup anak istri. "</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Celengan pertama, itu saya peruntukan untuk sodakoh. Jadi tiap-tiap dari hasil pendapatan saya, sebelumnya saya pakai untuk yang lainya saya peruntukan untuk sodakoh dulu. Dari kotak ini, tiap-tiap bln. saya bakal bongkar serta saya sumbangkan ke seputar saya. Alhamdulilah, walau sedikit setiap taun saya berserta keluarga dapat menymbang kambing untuk kurban. Walau kambing nya tak gede gede sangat "</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Celengan ke-2, saya peruntukan untuk menyempurnakan rukun islam saya. Seperti kita tau, bila kita di wajibkan untuk naik haji manfaat menyempurnakan keislaman kita. Serta biaya untuk naik haji sendiri mahal, perlu cost yang banyak. Karenanya, saya beserta istri memiliki komitment untuk menabung sedikit untuk sedikit walau akhirnya sedikit. Serta alhamdulilah, sepanjang tujubelas th. saya mengerjakannya, akhirnya cukup lumayan. Dua th. mendatang, saya beserta istri isyaalloh bakal naik haji” demikian penjelasan si tukang bakso.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesudah pembicaraan dengan tukang bakso tadi, si jono lalu jadi ternyuh. Bisa jadi si tukang bakso mempunyai pekerjaan yang simpel, pendidikan yang tidaklah terlalu tinggi namun ia dapat untuk berencana kehidupan jauh tambah baik. Ia bahkan juga telah pikirkan akhirat, jauh jauh hari. Ia sukses memisahkan hartanya untuk sodahkoh, untuk kebutuhan sesama, sebelumnya hartanya di belajakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang kebayakan dari kita, umumnya sodakoh adalah uang bekas, bekas dari hasil yang kita belanjakan, itupun bila masihlah ada. Nyatanya, tambah lebih mulia tukang bakso dengan rencana keuangan yang lebih masak walaupun pekerjaan simpel, dari pada kita dengan keuangan yang lebih mapan, tetapi tidak sering memikirkan untuk sodakoh atau kurban, terlebih berupaya untuk naik haji. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sumber:http://carikost.blogspot.co.id/2014/08/pelajaran-berharga-dari-seorang-tukang-bakso.html</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-75351277334332861712016-04-04T22:30:00.000-07:002016-04-04T22:30:55.088-07:00Kisah Motivasi Batu Ruby yang Retak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu ruby
yang sangat indah. Raja sangat menyayangi, mengaguminya dan berpuas
hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga. Saat
permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan
hadiah batu ruby itu kepada istri tercintanya. Tetapi saat hendak
mengeluarkannya dari tempat penyimpanan, terjadi sebuah kecelakaan
sehingga batu itu sedikit cacat. </div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Raja sangat kecewa dan bersedih. Dipanggillah para ahli batu-batu
berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata
telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup
memperbaiki batu berharga tersebut. "Mohon ampun Baginda. Cacat di batu
ini tidak mungkin bisa diperbaiki. Kami tidak sanggup mengembalikannya
seperti keadaan semula."</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang
seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan
bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata. Melihat
penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia dan
berusaha mengusirnya. Mendengar keributan, sang raja memerintahkan untuk
menghadap. "Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena adanya
cacat pada batu ruby kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk
melihat dan mencoba memperbaikinya."</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Baiklah, niat baikmu aku kabulkan," kata baginda sambil memberikan batu tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah melihat dengan saksama, sambil menghela napas, si tamu berkata,
"Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan semula, tetapi
bila diperkenankan, saya akan membuat batu ruby retak ini menjadi lebih
indah."</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang
bisa dilakukan lagi dengan batu ruby itu, raja akhirnya setuju. Maka,
ahli permata itupun mulai bekerja: memotong dan menggosok.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja. Dan ternyata batu permata
ruby yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat indah.
Baginda sangat gembira, "Terima kasih rakyatku. Bunga mawar adalah bunga
kesukaan permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah."</div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" height="102" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBLFyOFZeB_S9IkY20rhps84rV9D2mDL5oLjuAVM9yoLYM507EeLdURD91KhoQXfejMZyVWgV-iPuIcKQBy_dJr1Tb0jWzAdJgIyVjbXSWXGbret3hBWb2y2nRJhKxmPVAvjLMkFvn_sA/s200/kisah+batu+ruby.jpg" width="200" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si ahli permata pun pulang dengan gembira. Bukan karena besarnya hadiah
yang dia terima, tetapi lebih dari itu. Karena dia telah membuat raja
yang dicintainya berbahagia.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Netter yang luar biasa,</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di tangan seorang yang ahli, benda cacat bisa diubah menjadi lebih
indah dengan cara menambah nilai lebih yang diciptakannya. Apalagi
mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan perasaan cinta untuk
membahagiakan orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya kira demikian pula bagi manusia, tidak ada yang sempurna, selalu
ada kelemahan besar ataupun kecil. Tetapi jika kita memiliki kesadaran
dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi
kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-kelebihan
yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif akan terbangun.
Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu itu merupakan
kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih
sukses dan bernilai!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.andriewongso.com/articles/details/5513/Batu-Ruby-yang-Retak" target="_blank"><i>sumber </i></a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-59382935453805307432016-04-03T03:12:00.002-07:002016-04-03T03:12:53.848-07:00Cerpen -Dialah SAHABAT KU SATU-SATUNYA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Kata orang persahabatan tidak mengenala namanya perbedaan, waktu, jarak, harta ataupun suku. Apapun itu, sahabat akan tetap ada. Sahabat sejati tidak akan pergi walaupun dia telah disia-siakan bahkan tidak dianggap akan arti kehadiranyya dan juga perbuatannya. Yang ada dalam benak dari seorang sahabat adalah bisa selalu ada untuk orang-ornag yang ada didekatnya, entah orang tersebut mengaanggapnya hanya sebatas teman biasa atau orang yang berarti, yang terpenting baginya bisa membantu orang-orang yang ada didekatnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: center; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj69kTi0zcENA9gs8SMU_SpvdRyO6d9sDrnWKJA1Lezn5I61LoKvOEBY_BGwrr_TGmYpytW6xBN_4L9G5RTugofjT_y5d3Zsr98j5M2bntwp14v73SOqAJpv88I8SgePWzjvty5G5e6rHw/s200/persahabatan.jpg" width="200" /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Dan inilah kisah persahabatnku. Aku adalah seorang gadis biasa,Aku dididik sejak kecil untuk bisa menghargai orang lain, dan menolong orang lain, diajarkan tentang kelapang dadaan dan diajarkan untuk meminta pamrih pada orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
hhmmm,, Nama gue<strong><span class="Apple-converted-space"> </span>Azila<span class="Apple-converted-space"> </span></strong>biasa dipanggil<strong><span class="fbUnderline"><span class="Apple-converted-space"> </span>Zilla</span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Tapi aku adalah seorang yang terbiasa menyendiri, aku tak terlalu suka keramaian, aku lebih suka duduk diberanda rumah, dan mengisi hari-hariku dengan menulis. Aku sangat suka menulis, apapun itu, aku suka menulis semua apa yang ada dalam pikiranku. Hingga suatu hari aku didatangi olehseseorang yang merubah duniaku.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“Hai,, Kamu Zilla kan??” Tanya orang itu kepadaku</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“iya, kamu siapa?” tanyaku sambil menatap lekat orang itu, siapa tau aku mengenalnya</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“kenalin, aku Iqbaal” orang itu mengulurkan tangannya</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Aku kemudian membalas uluran tangan Iqbaal, ternyata dia adalah tetangga baruku. Aku tak tau dari mana dia tau namaku .... mungkin saja dia sudah lama mengenalku. Hah.. apapun itu aku tak terlalu peduli.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Iqbaal sering mengusikku, diam-diam dia sering muncul dari belakangku, membaca setiap baris goresan penaku yang kutulis pada kertas-kertas putih buku diaryku. Setelah selesai aku menulis barulah dia mengagetkaknku, dengan mengulang kata-kata yang aku tulis dalam diary ku.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“aku gakk suka sama orang baru itu, dia usil dan sering menggangguku” kata Iqbaal mengagetkanku</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“kamu..???????"</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
” kataku kaget bukan main, aku merasa gakk enak</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“kamu kenapa sih gakk suka sama aku, ?” Tanya Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“mbb soalnya kamu usil” bentakku kemudian</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“mbb kamu itu cewek paling aneh yang pernah aku kenal” kata Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“maksud llo ?? gua cewe gaknormal apa??? ” kataku sambil menatap nya</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“wkwkw,,,, BUKAN,, Maksud aku, kamu tuh gak kaya cewek-cewek pada umumnya” kata Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“aku makin gag ngerti” kataku</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“iya, kamu tu kenapa sih suka banget menyendiri, kenapa kamu gak mencoba mencari teman??” Tanya Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“aku lebih suka sendiri” jawabku singkat</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“kenapa, padahal aku lihat kamu itu orangnya suka menolong, tapi kenapa kamu gak punya teman” Tanya Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Aku hanya diam, tak menjawab, hanya menunduk. Iqbaal tau kalau perkataanya sedikit menyinggungku,</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“maaf ya, aku tuh gak ingin apa-apa, aku Cuma pengen kamu bisa bangkit” kata Iqbaal,, lalu dia pergi meninggalkan ku sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Aku kemudian hanya duduk termenung, mungkin benar kata Iqbaal,,,, bagaimana aku bisa mendapatkan teman kalau aku hanya berdiam diri.?? :/</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Hari berganti hari kulalui serasa aku sudah menemukan ARTI SAHABAT dalam hidupku,,, yaitu Iqbaal :-)</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Dan akhirnya Iqbaal lah adalah sahabat petama yang aku punya, dia selalu ada buatku bahagia :) , dia selalu menghiburku, kini duniaku menjadi berubah. Aku pun juga selalu ada untuk Iqbaal,, "Bgiku Iqbaal sangat penting, karena dia telah merubah warna hidupku. Dulu aku yang hanya seorang yang pendiam,,makasih Iqbaal kamu udah jadi sahabat ku,, Aku gak tau seandainya aku gak pernah mengenal kamu , mungkin aku hanya berteman dengan pena dan diary aku,,," Zilla menulis di diary nya</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Tbtb ,, ada suara tangisan dari belakang,, "aku seperti nya mengenal suara itu" Batin ku</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
"Zill, Gue akan jadi SAHABAT LO,,, GUE JANJI GUA GAK AKAN PERNAH NYIAIN LOH!!!!!! :-))</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“iya,, pokonya kita harus jadi sahabat selamanya”</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“iya, apapun yang terjadi”</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Dan tak terasa kami sudah 5 tahunbersahabat, dan kini kami sama-sama SMA, awal-awal SMA kami masih sering bertemu, tapi stelah beberapa bulan SMA, kami jarang bertemu dan jarang berkomunikasi. Aku mencoba mengirim pesan pada Iqbaal, tapi tidak ada balasan. Aku merasa ada yang berubah darinya. Aku tak tau apa penyebabnya, semua pesan yang kukirim lewat sms, tak ada satupun yang dibalas.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Aku merasa ada yang kurang setelah perubahan Iqbaalkepadaku, kini tak ada lagi pesan-pesan dari Iqbaal yang kuterima. Apa benar Iqbaal telah melupakakanku,?? karena dia telah mendapat teman baru, seingatku Iqbaal itu gak pernah ingkar janji,,</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Waktu hari minggu aku memutuskan untuk pergi kedanau, biasanya aku dan Iqbaal sering bermain disana. Pada saat itu aku melihat Iqbaal, tapi tak sendiri, dia bersama dengan seorang pria, aku mencoba mendekati mereka, tapi langkahku kemudian terhenti,</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“gimanaa Iqbaal, apa kamu udah berhasil menjauhi Azila??” Tanya orang itu</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“iya, aku udah buat dia benci sama gue juga, sekarang lo udah puaskan” kata Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“bagus Iqbaal, kerja bagus, ini uang buat lo” orang itu memberikan uang pada Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Aku tak mengerti apa maksud dari semua itu lalu orang itu berkata</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“itu uang buat lo, dari kerja keras lo, sesuai dengan perjanjian, lo itu emang the best”</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Aku tak tahan lalu aku menghampiri mereka</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“IQBAAL, apa maksudnya semua ini?? jadi kamu selama ini baik sama aku,dan berpura-pura jadi sahabat aku karena uang” aku berkata sambil berlinang air mata</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Iqbaal hanya diam, lalu orang itu yang menjelaskan</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“iya, betu sekali, dan Iqbaal udah berhasil melakukannya, 5 tahun yang lalu, saya dan Iqbaal membuat perjanjian dan taruhan jika Iqbaal berhasil buat kamu mau bersahabat dengan dia maka dia akAn mendapat uang”</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“aku gak nyangka ya, ternyata kamu begini, dulu kamu yang bilang, bahwa sahabat itu lebih berharga dari apapun, tapi kenapa kamu justru melakukan ini sama aku” kataku sambil menangis</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Aku benar-benar kecewa dan sedih, orang yang kuanggap sahabatku ternyata gak lebih dari seorang yang tak punya perasaan, dia menukar arti persahabatan ini dengan uang.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“maafin aku Zill,,, sebenarnya aku juga gak mau ngelakuin ini aku terpaksa” kata Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“sebenarnya aku punya salah apa sih sama kamu??? sampe kamu tega kayak gini” kataku</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“aku bener-bener minta maaf Zill,, aku pada saat itu emang lagi butuh uang” kata Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“lalu kenapa harus aku yang menjadi bahan taruhanya, lalu apa arti persahabatan kita selama ini”</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“karena kamu itu orangnya super pendiam, dan susah buat diajak ngomong, makanya kamu jadiin bahan taruhan” kata teman Iqbaal tadi</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
"Ohh jadi kependiaman aku ini LOH BERDUA MANFAATIN BUAT UANG??' Bentakku,,</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“aku sebenarnya juga mengaggapmu sahabat terbaik ku Zill, aku dua bulan ini menjauhi kamu, karena aku gag mau kamu tahu soal taruhan ini, aku gag mau menghianati persahabatan kita, gue moon maafin gue Zill” kata Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“udah lah ya, kamu gag perlu minta maaf, makasih buat semuanya”kataku SINGKAT</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Aku pulang dengan berlinangan air mata, aku gag nyangka, ternyata sekarang persahabatan bisa ditukar dengan uang, padahal aku telah benar-benar menganggap Iqbaal teman baikku. Aku pandangi gelas persahabatan kami. 5 tahun yang sangat berarti buatku, ternyata tak berarti apa-apa buat Iqbaal. Aku menagis dalam kamarku, rasa ini bahkan lebih sakit dari rasa putus dari pacar. Terdengar suara pintu kamarku diketuk-ketuk</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“Zill,, gue mohon keluar dari kamar, gue mau ngomong sama lo” suara Iqbaal diluar. Aku tak menghiraukannya, rasa sakit hati ku sudah lah amat kuat tertancap dalam hatiku.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“gue tau gue salah, tapi gue terpaksa Zill, pada saat itu gue ada hutang sama orang tadi, karena buat berobat ibu gue, jadi gue terpaksa terima taruhannya “ kata Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“tapi kenapa harus gue sih ya, kenapa?” Teriakku</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“itu karena pilihan dia, aku juga gak ada maksudZill, gue akan melakukan apa ja Zill biar lo mau maafin gue” kata Iqbaal</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“pergi dan jangan pernah temui aku lagi, dan jangan muncul didepan ku lagi, aku nyesel kenal kamu” teriaku.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“baik, kalau itu buat kamu maafin gue, gue akan pergi, jaga diri kamu baik-baik sih”Katanya pelan</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Setellah itu,Iqbaal,,pergi... dalam hatiku sebenarnya tak rela, tapi aku juga sngat benci diperlakukan seperti ini. 3 hari setelah hari itu, aku kemudian mendengar Iqbaal meninggal karena kecelakaan motor, aku begitu kaget. Dan aku datangi keluarganya, biar bagaimanapun, Iqbaal pernah menjadi sahabatku. Aku menghadiri pemakamannya, aku tak kuasa menahan air mataku, melihat jenasah sahabatku itu, menghilang, ditelan bumi. Tenyata Iqbaal benar-benar tak akan muncul lagi dihadapanku selamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“nak, apa kamu yang namanya Azila???” ibu Iqbaal mendekatiku</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“iya benar bu" kataku, sambil menghapus air mataku.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Ibu tua itu lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya, sebuah amplop putih dia ulurkan kepada ku</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
“saat masih dirawat dirumah sakit,Iqbaal menuliskan surat ini untukmu, padahal pada saat itu, dia sangat kesusahan untuk memegang pena saja,tapi dia bersikeras” kata ibunya aria, lau pergi</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Saat dirumah, aku buka surat itu, tanganku gemetar dan air mataku mengalir dipipiku</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote style="background-color: white; border-left: 5px solid rgb(221, 221, 221); color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 0px 15px; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
Untuk sahabatku asih</div>
<div style="margin: 0px;">
<em><strong>Aku benar-benar minta maaf, aku sebenarnya gaK pernah ada maksud untuk membohongimu, aku terpaksa melakukan ini, karena butuh uang itu untuk berobat ibuku.</strong></em></div>
<div style="margin: 0px;">
<em><strong>Mungkin saat kamu baca surat ini, aku telah berada disisi Tuhan, aku telah damai berada disampingnya, tapi Tuhan mungkin juga tak akan menerimaku, sebelum kamu memaafkan aku. Di tempat peristirahatKu yang terakhir mungkin Iqbaal hanya bisamenatapmu. Zill kamu adalah sahabat terbaik yang pernah ku miliki, lewat kamu aku telah mengenal arti persahabatan sesungguhnya. Aku benar benar minta maaf jika udah buat kamu kecewa dan sakit hati</strong></em></div>
<div style="margin: 0px;">
<em><strong>Dan sekarang Aku juga telah memenuhi permintaanmu, untuk tidak muncul selamanya dihadapanmu, dan saat kamu membaca ini, mungkin aku telah tak ada lagi di dunia. Aku merasa waktu ku semakin dekat.</strong></em></div>
<div style="margin: 0px;">
<em><strong>Jadi aku mohon Zil,,maafin aku. Aku ingin melihat senyummu yang tulus untuk memaafkan aku ketika aku disana nanti. Aku SAYANG kamu sahabatku. Pesanku, carilah terus teman dan sahabat, jangan berhenti, Tuhan pasti tak akan membiarkan gadis sebaik kamu sendiri.</strong></em></div>
<div style="margin: 0px;">
<em><strong>Dari seseoran yang pernah menjadi sahabatmu dan selalu ingin menjadi sahabatmu</strong></em></div>
<em><strong>Iqbaal</strong></em></blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: helvetica,arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 20px; margin: 0px; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; word-spacing: 0px;">
Aku tak kuasa menahan air mataku, tak ada kata-kata yang bisa aku keluarkan. Hanya suara isak tangis. Ternyata aku salah, Iqbaal melakukan ini demi ibunya. Dan kini aku telah kehilangan seorang yang penting dalam hidupku, aku telah kehilangan sahabatku untuk selamanya. Kini semua tentang aku dan dia hanya tinggal kenangan, gelas tanda persahabatan kami, aku peluk erat-erat bersama dengan surat terakhir Iqbaal. Aku gag nyangka Iqbaal akan pergi secepat ini. Dan kini aku hanya bisa mendoakannya semoga Tuhan menempatkan Iqbaal pada tempat yang indah dan aku akan selalu memaafkannya sahabat terbaiku.</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-88688278452268252562016-04-03T03:02:00.000-07:002016-04-03T03:02:06.787-07:00Cerpen Sedih ,,Aku Tanpa Dia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<i>Cerpen Sedih</i>..Yang ku lewati memanglah berat, cukup berliku, penuh sakit yang bertubi-tubi, terkadang hati mengeluh capek, fikiran tidak lagi kembali normal, menginginkan berontak semuanya yang berlangsung, luka di hati yang membekas belum terhapus tetapi dia sudah memberi lagi yang ke-2 kalinya, tanpa ada sadar meskipun pikirkan apa yang sudah berlangsung dengan waktu lalu.<br />Saya Grara serta saat laluku yang agak memilukan hati, menginginkan ku hapus, tetapi rasa-rasanya tinta cinta itu sangat kuat menempel. Cerita cinta yang ku jalin dahulu berbarengan Deny begitu membuatku pilu. Cerita yang tanpa ada akhir hingga saat ini, kata “PUTUS” yang keluar dari mulut Deny tidak bikin ku putus mencintainya, tidak bikin juga kami putus dalam merajut komunikasi, mulai sejak akhir jalinan kami masihlah seperti umum sama-sama perhatian serta menolong keduanya, saat dia kesepian juga saya masihlah bakal senantiasa ada, begitu juga dia yang dikerjakan terhadapku.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="135" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA-teeSwzMYAzpcf0FwUTpf8UxNJgwDZl4N-_a2HEJjR-bX7DRWBndCui-OM743I6eT05oXEADBZWZ6idL26_z5Cdu_SdalWnS4ZYgOjDzWL9iYjB6e-QiD0dA4M-mzAjNyFQ48Sk2Yoc/s200/aku+atnpa+dia.jpg" width="200" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
***<br />Pernah di satu hari saat musim penghujan, pulang sekolah tepatnya saya tidak dapat pulang karna hujan demikian lebat, langit merasa telah menghitam, serta saya mesti menanti angkutan bus, disitu datanglah Deny yang tanpa ada ku kira, saya tidak pernah pikirkan apa yang tengah berlangsung waktu itu. Dia selekasnya menghampiriku, menyelimuti badanku yang telah kedinginan dengan jaket yang ia gunakan, memeluk pundakku dengan samping tangan kanannya, perasaan bahagiapun ku rasakan waktu itu, begitu indahnya situasi itu apabila dirasa, serta jadi masa lalu yang demikian susah terlupakan.<br /><br />***<br />Juga pernah di hari lagi tahunku tepatnya, ada seorang menyebutkan cinta pada ku, Tryan namanya teman sekolahku, dia selalu berupaya memperoleh cintaku, kapanpun dimana saja sinyal cintanya senantiasa mengagetkan, sewaktu itu saya menginginkan pergi sekolah di depan pintu garasi tepatnya, ku buka seperti umum, ada satu mawar putih tergeletak serta berisakan catatan “selamat lagi th. Grara” lalu sampailah saya ke sekolah segera saya menuju kelas ku, disitupun ada satu potongan kue serta mawar putih serta satu kertas cantik yang berisikan “selamat lagi th. Grara”, saya terheran-heran siapa yang lakukan ini? Walau sebenarnya terlebih dulu, pas si garasi tadi saya berpikir mawar putih itu dari Deny, namun sesudah ada mawar putih yang ke-2 rasa-rasanya aneh tidak mungkin saja Deny hingga menyimpan mawar itu ke bangku sekolah ku, beberapa terang sekolah kami tidak sama, tidak mungkin saja lah dia tau bangku di mana saya duduk untuk belajar. Lalu surprise paling akhir saya di panggil ke ruangan kepala sekolah, perasaan cemas mulai ada, ada apa saya di panggil ke kepala sekolah, saya tidak pernah miliki permasalahan dengan sekolah, tanyaku dalam hati, nyatanya mawar putih yang ketiga pas ada dibalik segi pintu ruangan kepala sekolah, fikiranku segera menyeruak, apa benar pak kepala sekolah yang lakukan semuanya?<br />Dibalik itu semua, datanglah Tryan dengan membawakan satu kotak hadiah rupanya, dikasilah kotak itu padaku, serta perkataan selamat lagi th. terucap dari mulutnya. Disitulah dia menyebutkan cinta yang bikin saya menganga seperti orang bodoh, saya tidak pernah pikirkan terlebih dulu, tetapi dari semuanya tidak dapat meluluhkan hatiku, karna hatiku masihlah terselimuti cinta Deny. Karna mungkin saja jengkel pada akhirnya pulang sekolah tersingkap semuanya, Tryan menghampiriku di jalan saat saya tengah menanti bus, situasi sekolah memanglah telah sepi serta ini yang mungkin saja bikin Tryan nekad, Tryan memaksa saya naik di motornya serta turut berbarengan dia, karna saya menampik keras, Tryan segera menarik tanganku, takut serta sakit rasa-rasanya, tanpa ada diduga juga datanglah Deny dari arah berlawanan yang melihatku terlihat tengah dalam kondisi tak aman, dia menghampiriku, serta berupaya melepas tanganku dari Tryan, membentak Tryan yang pada akhirnya Deny mesti berkata,<br />“apa maksudmu, mencekam tangan Grara seperti itu. ”<br />bentak Deny, saya cuma berlindung di balik punggungnya dengan rasakan ketakutan,<br />“bukan masalah lo, lagian lo siapa Grara? ” balik bentak Tryan<br />“gue pacar Grara, serta lo gak memiliki hak narik-narik dia. ”<br />saya kaget dengan ungkapan Deny itu, yang bikin semua jadi diam serta bikin saya keluar dari perlindungan badan Deny serta memandang tajam matanya.<br />namun, balik Tryan menatam tajam saya.<br />“jadi lo telah miliki pacar Ra, mengapa lo gak pernah katakan, sory ya gue gak pernah tau serta gue telah maksa lo. ”<br />dengan tampang agak lusut serta kecewa nampaknya, tanpa ada berbasa-basi lagi Tryan melesat pergi dengan motornya.<br />disitu saya terasa bersalah sama Tryan, nyatanya kebaikan yang saya kerjakan sudah bikin asumsi orang salah, Tryan jadi jatuh cinta dengan ku. Namun di segi lain saya terasa bahagia dengan ungkapan yang di keluarkan Deny.<br /><br />***<br />Namun Juga pernah disuatu hari saat saya serta Deny jalan berbarengan, disebuah taman yang penuh rumput ilalang, tetapi demikian cantik, ada kursi putih yang ada untuk pengunjungnya, kami duduk di kursi putih itu, saya bertanya suatu hal ditempat yang terlebih dulu jadi saksi atas pernyataan cinta Deny.<br />“sebenarnya jalinan kita tuh apa si Den, pacar, rekan atau teman dekat? ”<br />Deny juga tidak malas untuk menjawabnya.<br />“hubungan kita apa ya, serta anda inginnya apa Ra? ”<br />“aku gatau anda nganggep saya apa, tinggal jawab saja kan? gak butuh nanya balik, kalalu pacar kita kan belum resmi anda tinggal katakan saja, Grara ingin gak jadi pacar Deny, tentu Grara jawab iya ko. ”<br />Deny terdiam sesaat, mungkin saja dia tidak menganggap saya bakal berbica seperti itu, namun perasaan yang menyiksa di hatiku yang memaksanya.<br />“kita HTS saja ya Ra. ”<br />“HTS tuh apa Den, apa ada di antara pacar, rekan atau teman dekat? ”<br />dengan muka polos ku, sesungguhnya saya telah tau apakah itu HTS Hanya saya menginginkan memperjelas maksud Deny itu.<br />“yaudah kita temanan saja. ”<br />“kenapa? ”<br />“carilah cowok yang tambah baik dari saya serta lupakan saya. ”<br /><br />***<br />Kalimat yang menyedihkan, mengerut hati, serta seberusaha mungkin saja untuk menarik nafas dalam-dalam. Waktu itu saya baru tau, makna HTS nya Deny itu yaitu rekan, bermakna sampai kini saya hanya dianggep sebagai teman dia engga lebih. Perasaan Hatiku mulai berantakan, saat ini rumput ilalang yang cantik jadi saksi kembali bakal semuanya ketentuan akhir yang di buat Deny.<br /><br />***<br />Saat ini ketentuan sudah menyadarkanku bakal semuanya yang berlangsung bakal kebaikan serta perhatian Deny, hanya untuk mengusir rasa kebosanan dia, yang belum pendapatkan pasangan yang pas untuk dia, tak tahu dari segi wanita apa yang bikin Deny betul-betul jatuh cinta dengan tulus, tetapi yang saya tau bukanlah seperti saya. Namun rasa-rasanya menginginkan ku betul-betul geram pada diriku jadi sampai kini saya juga salah mengarikan kebaikan Deny. Mesti ku lakoni hidup ke depan tanpa ada Dia yang saya sayang tetapi senantiasa jadi noda di hatiku yang tidak tau kapan bakal hilang.<br /><br />TAMAT</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-22851685148501638522016-04-03T02:52:00.001-07:002016-04-03T02:52:16.417-07:00Cerpen Cinta,,, Perttemuan yang Singkat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://tentang2013.blogspot.com/" target="_blank"><i>Cerpen Cinta</i></a> Diluar hawa cukup dingin. Kelihatannya mengisyaratkan bakal turun hujan. Beberapa orang yang jalan kaki terlihat tergesa-gesa supaya tak didapati hujan. Dianra repot memperatikan kendaraan berlalu-lalang dari balik jendela cafe. Karena sangat seriusnya dia beberapa hingga tak mendengar ayahnya berdehem.<br />Sesaat kemudian titik-titik hujan juga akhirya turun membasahi bumi. Seseorang lelaki masuk dalam cafe. Kelihatannya dia baru pulang kerja. Pakaiannya hampir basa semuanya. Dia memilhi duduk di dekat jendela sembari nikmati panorama diluar. Sesudah pesan minum tidak berniat dianra melihat ke arahnya serta nyatanya lelaki itu juga melihat ke arahnya. Pandangan mereka berpapasan serta saat itu juga lelaki itu tersenyum pada dianra. Senyum yang manis serta pancarkan ketenangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Pertemuan yang demikian singkat tetapi mempunyai makna sendiri untuk dianra. Dia tak dapat lupa bakal senyum itu. Senyuman itu seolah-olah mengingatkannya pada saat lalunya yang demikian pahit. Dia mesti kehilangan orang yang begitu dia sayangi untuk selamanya. Senyum itu membayang-bayanginya sehari-hari. Senyum itu seolah-olah mengobati rasa rindunya. Tak dikirah, satu minggu lalu lelaki itu bertandang lagi ke cafenya, sama dengan saat pertama berjumpa dia tetap masih berlaku yang sama yakni tak terlepas dari senyumnya yang cantik itu. Selang sebagian menit lalu lelaki yang bernama yoga itu pada akhirnya menghampiriku serta mengajaknya bercakap, mereka berdua juga bercakap panjang lebar, orangnya baik, dewasa, sopan serta sedikit humoris. Dia yaitu menejer di satu diantara perusahaan tempat ia bekerja. Sungguh lelaki yang begitu hebat. Ayahnya yang dari tadi menatapknya dari terlalu jauh, terlihat menggeleng-geleng kepala serta sedikit tersenyum. Sadar bakal hal semacam itu pada akhirnya yoga juga mengakhiri pembicaraannya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtgCT8IScghyphenhyphenCbI4p1lgcPzu8ZbwjFNIk4vnePqh0CzMVru6DR1KFuXRBcUgJFDCTLgVA-fokxTjOD8R9y_vG5GhLOH4FBxhRJpfQpM8v4wk1-ZKIl2c6WvDdOImDWJuLF-6qmMkKwxpc/s200/pertemuan+singkat.jpg" width="200" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />“sepertinya bos anda dari tadi memerhatikan kita. Bila demikian saya pamit dahulu ya. Ini kartu nama ku”. Ucapnya sembari menyodorkan kartu nama. dianra juga cuma terkikik dibuatnya. Dia tidak paham bila boss itu yaitu bapak dianra sendiri.<br />Satu minggu lalu yoga mengajakknya diner sesudah sekian hari berkomunikasi melalui BBM. Hari ini yaitu hari pertama untuk jalan dengannya. dianra cukup suka menerimah ajakannya. Bapak yang senantiasa di jadikannya tempat sharing sesudah ibunya telah tak ada mensupport 100%. Bapak begitu bahagia memandangnya dapat tersenyum kembali. Rasa kuatir juga berkecamuk di fikiran dianra. Takut bila yoga menegetahui keadaan yang sesungguhnya karna sampai kini dia belum tahu keadaan fisik dianra yang sesungguhnya.<br />“ayah saksikan yoga anak yang baik. Tentu dia dapat menerimah kekuranganmu dian”. Ucap bapak menyemangati. Hari ini kami janjian di satu restaurant. Pas jam 08. 00 dia telah ada disana lebih awal. diliat dari kejahuan dia terlihat semangat, begitu juga dengan juga dianra. Lantas dianra juga menghampirinya dengan tatapan serta senyuman yang mengisyaratkan saya siap. Namun belum pernah duduk yoga menghadirkan ekspresi muka yang tidak sama. Dia seolah-olah shock lihat kehadiran dianra yang terpincang-pincang. Tatapannya kosong serta sedikit di paksakan untuk tersenyum. Dianra yang tahu dengan pergantian ekspresinya. segera tertunduk sedih serta mengerti diri. Seolah telah terencanakan, mendadak saja ponsel yoga berdering serta cepat-cepat mengangkatnya. Kelihatannya dia siap-siap untuk beranjak pulang.<br />“ndra maaf saya pulang dahulu ya, ada panggilan mendadak”. ucapnya dengan tergesa-gesa serta berlalu pergi. Dianra yang melihat hal semacam itu cuma dapat diam tanpa ada mengatakan apa-apa. Air mataknya telah tak dapat tertahan lagi. Bapak yang nyatanya belum pulang sesudah mengantarkanya nyatanya mengawasi dari kejahuan. Dia lantas mengambil langkah terpincang-pincang menuju keluar. Hati dianra demikian kecewa. Ayahnya yang melihat peristiwa itu cuma dapat pasrah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Dua th. waktu lalu dianra serta kekasihnya raka alami kecelakaan. Mobil yang mereka tumpangi disambar oleh mobil kampas pengangkut barang. Dianra serta raka terluka kronis sehinggah nyawa raka tak dapat tertolong. Dianra begitu sedih serta frustasi. Mulai sejak kecelakaan itu dia jadi cewek pincang. Berikut yang bikin yoga shock serta tak dapat menerimah kadaannya. Dianra juga tidak henti-hentinya keluarkan air mata. Cuma dengan senyum yoga rindunya pada raka dapat terobati. Saya tak inginkan jadi cewek pincang, saya menginginkan normal kembali. Ucapnya dalam hati. Ayahnya cuma dapat memeluk sembari menenangkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />“jangan menangis lagi nak, bapak tahu dengan perasaan anda. Walau anda tidak berhasil memperoleh cinta lagi, namun anda mesti bersukur lantaran masihlah miliki bapak. Bapak tetaplah bakal senantiasa ada di sisimu serta senantiasa ada bila anda perlu. Mungkin saja kesempatan ini anda tidak berhasil, namun yakinlah bakal ada seorang yang menerimah mu apa yang ada. Ucapnya sembari membelai rambut lurus dianra. Dianra sedikit bangkit sesudah mendengar kalimat ayahnya baru saja. Dia mulai dapat tersenyum kembali serta memandang ayahnya dengan senyum semangat. Walau cuma pertemuan singkat. Sedikitnya dari pertemuan ini dianra dapat memperoleh pelajaran bernilai serta pengalaman baru yang tidak bakal dapat dia lupakan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://bakonas.blogspot.co.id/2012/10/cerpen-cinta-sedih-pertemuan-singkat.html" target="_blank"><i>sumber</i></a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-12668941341497257842016-04-03T02:42:00.001-07:002016-04-03T02:42:46.116-07:00Cerpen Tak Bisakah Dia Romantis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://tentang2013.blogspot.com/" target="_blank"><i><span lang="EN-GB" style="color: black;">Tak Bisakah Dia Romantis</span></i></a>
</div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: black;">Gerimis malam
itu masih saja belum reda. Yunita tetap saja menanti berhentinya kereta api di
stasiun Gambir, menunggu kepulangan Ulul yang selalu dia nantikan suara
lembutnya. Dia sangat rindu pada temannya dan rindu itu dirasa amat menyekam
setelah hampir satu tahun ini mereka terpisah pada jarak. Ulul berkuliah di
yogyakarta sedangkan Yunita sendiri meneruskan kuliahnya di Jakarta.</span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: black;"><br />
Kereta api sudah berhenti dan penumpang berhuyung-huyung turun. Matanya sibuk
mencari Ulul diantara kerumunan orang berlalu-lalang. Namun sayang tak dia dapati
Ulul di sana. Janjinya untuk datang menemui Yunita dirasa hanya janji belaka.
Kesetiaannya menunggunya di stasiun selama dua jam berlalu begitu saja. Amat
dingin diarasa udara malam itu, tapi hati dialah yang lebih merasakan dingin.
Mimpinya yang saat itu akan dia rasakan pelukan hangat Ulul serasa melayang
jauh bersama sepinya stasiun.</span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: black;"><br />
Yunita masih saja berdiri
termangu. Matanya sudah basah akan air mata, menahan gejola hati yang kian membara.<br />
“Hai…lama ya nunggu aku” ucap
seseorang lembut.<br />
Yunita berbalik arah. Matanya melotot terkejut melihat Ulul telah berdiri di
depannya seraya menunjukkan senyum manisnya. Yunita hanya tersenyum haru dan
semenit kemudian dia segera merangkul Ulul, melepaskan kerindukannya pada Ulul
selama ini.</span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: black;"><br />
“Kamu membuatku hampir menangis
Lul” ucap Yunita di sela isakan tangisnya.<br />
“Bukan hampir tapi emang sudah
kan?” canda Ulul. Yunita memukul kecil dada Ulul. Merasa haru sekaligus
bahagia. Abim hanya tertawa kecil dan mendekapku erat.<br />
“kita pulang yuk..” ajak Ulul.</span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: black;"><br />
Yunita termangu sesaat. Kecupan lembut yang begitu dia rindukan tak dia dapati
saat itu. Sikap Ulul yang selau kaku tetap dia dapati meski telah satu tahun mereka
terpisah pada jarak. Ulul bukanlah tipe
cowok romantis. Ulul adalah cowok tegas dan bijaksana yang tak pernah memberinya
belaian lembut kecuali dengan canda dan leluconnya. Namun begitu Yunita selalu
sayang dan cinta dia. Dia sendiri yakin bahwa Ulul juga mencintainya. Buktinya
selama lebih tiga tahun mereka pacaran tak sekalipun Ulul menyakiti Yunita. Ulul
selau membuatnya tertawa diantara nada-nada humornya. Selama mereka pacaran cuma
sekali Ulul mencium Yunita ketika ia ulang tahun dan itupun juga di kening.</span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: black;"><br />
“Heh..kok ngelamun sih, pulang
yuk.” Kata Ulul mengagetkan Yunita. Yunita mengangguk pelan dan membiarkan Ulul
menggandeng tangan Yunita. Ada yang janggal saat itu dirasakannya. Ya.. Ulul
mau menggandengnya. <br />
</span><div style="text-align: center;">
<span lang="EN-GB" style="color: black;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPLlbLX_mIWuWMJpy2fq4zzfi2GGgrPm9arP9sX6l5at6YX_BLHN5QoCllUjmpVpB8hISnRE9KM015IofzmewFDqR8h1eqZkWaXtKJSvc0rVMmGucX5xl8rs86HRBirHkmmzIjIkTIDo0/s200/tak+bisa.jpg" width="200" /></div>
</span><br /><span lang="EN-GB" style="color: black;"></span></div>
<span lang="EN-GB" style="color: black;">
Satu jam telah berlalu sia-sia.
Ulul tak kunjung datang malam itu sesuai janjinya untuk menemui Yunita di
taman. Yunita hanya sabar menunggu meski setiap menit malam itu dia rasakan
penuh dengan rasa iri ketika melihat pasangan yang lain tengah memadu kasih.
Romantis sekali. Dia jadi teringat akan kata-kata Ikfi tadi siang yang membuat
perasaannya bimbang.<br />
“menurut ku pacaran tanpa
belaian dan ciuman itu ibarat makan tanpa lauk, kurang lengkap.” Ceplos Ikfi
mengomentari Yunita ketika ia menceritakan tentang sikap Ulul selama mereka
pacaran. Mendengar komentar Ikfi, Yunita hanya tertunduk.<br />
“Coba kamu pikir selama kamu
pacaran apa yang sudah Ulul kasih ke kamu. Cuma kasih sayang? Itu kurang non,
apa kamu cukup puas dengan ngerasain kasih sayang itu dan apa kamu sudah pernah
dapat wujud dari kasih sayang itu?”<br />
“maksud mu?”tanyaku tak
mengerti.<br />
“misalnya kalau dia apel dia
ngasih setangkai mawar buat kamu atau setidaknya dia mencium kening mu sebagai
ungkapan dia sayang dan cinta sama kamu” <br />
“Ulul memang tidak pernah
melakukannya Fi…” kata Yunita datar.<br />
“Lha terus kenapa kamu betah.
Cowok nggak romantis gitu kenapa masih kamu pertahankan. Bisa makan ati tahu
nggak! Boro-boro kamu dibelai, dipegang saja tidak. Menurut ku cowok seperti
itu tidak bisa menghargai arti cinta. kamu benda hidup Yun, yang kadang juga
ingin disentuh, tapi sayangnya kamu bego jika harus rela menyerahkan hati mu
pada dia.” ucap Ikfi panjang lebar yang selalu mengiang-ngiang di telingaku. <br />
<br />
“Apa benar kata Ikfi? Entahlah aku sendiri tak mengerti. Kadang aku sendiri
sempat berfikir apa benar Ulul mencintaiku, karena selama ini Ulul tak
sekalipun membelaiku ketika dia apel. Hatiku benar-benar sakit mengingat itu
semua. Ulul bukanlah tipe cowok romantis yang selau kuimpikan, Ulul yang selau
bersikap biasa bila bersamaku dan anehnya semua itu kujalani begitu saja selama
tiga tahun lebih, bukan waktu yang singkat memang, karena itu aku selalu
berusaha menepis jauh-jauh kegundahanku soal cowok romantis.”</span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black;">Tapi tidak dengan malam itu. Ketidaksabaran Yunita menunggu
Ulul yang molor datang membuat dia semakin yakin kalau Ulul tidak menyayanginya
ataupun mencintainya. Hubungan itu hanya sebagai hubungan berstatus pacaran
tapi tanpa cinta. Meskipun tiga tahun yang lalu Ulul resmi mengikrarkan
cintanya pada Yunita.<br />
“Kamu lama ya menugguku? Maaf
mobilku mogok tadi” kata Ulul menghentikan niat Yunita yang ingin meniggalkan
taman saat itu
juga. <br />
“Tidak ada alasan lain?” Tanya
Yunita sinis. Ulul menatap dia dengan janggal.<br />
“Kamu marah Ta?”, tanya Ulul datar.<br />
Yunita hanya acuh tak acuh. Yunita ingin tahu bagaimana reaksi Ulul jika
melihat dia marah. Yunita ingin Ulul mengerti apa yang dia iginkan, menjadi
cowok romantis itulah mimpinya. Tidak seperti saat itu. Yunita dan Ulul duduk
dalam jarak setengah meter. Tidak dekat dan mesra-mesraan seperti pasangan lain
malam itu.<br />
“Ta maafin aku, tapi mobilku
emang tadi mogok.”<br />
“Kamu kan bisa telepon atau sms
aku Lul, bukan dengan cara membiarkanku menuggumu kayak gini.”<br />
“Aku lupa bawa Hp Ta.”, ucapnya
pelan. Aku tetap tak mengindahkannya.<br />
“Kamu tahu tidak Lul, malam ini
aku semakin yakin kalau kamu memang tidak pernah serius mencintaiku” papar
Yunita tersendat.<br />
“Ta kenapa kamu bicara seperti
itu. Apa kamu kira selama tiga tahun lebih kita pacaran aku hanya iseng saja.
Aku pikir kamu bisa paham tentang aku, tapi nyatanya…”<br />
“Ya aku memang tidak paham
tentang kamu. Kamu yang kaku dan beku bila di sampingku yang tidak pernah membelaiku
dan mengucapkan kalimat-kalimat indah di telingaku. Kamu yang cuma sekali
mencium dan berkata aku cinta kamu. Kamu yang tidak memberiku
perhatian-perhatian romantis selama ini. Kamu..kamu Lul membuatku muak dengan
semua ini”, kata Yunita dengan nada
tersendat. <br />
Mata Yunita telah tergenang air hangat dan dia sunguh tidak sanggup lagi
membendungnya. <br />
“Jadi kamu pikir cinta cuma
bisa diungkapkan dengan keromantisan Ta, kamu kira apa hubunga kita terjalin
tanpa rasa apa-apa dariku?”, tanya Ulul. <br />
Yunita masih terdiam bisu dalam tangisnya.<br />
“Ta..selama ini aku mengira
kamu sudah mengerti banyak tentang aku, tapi ternyata aku salah. Kamu bukan Yunitaku
yang dulu..”<br />
“Kamu memang salah menilai aku
dan akupun juga salah menilai kamu. Menilai tentang hatimu dan tentang cintamu
selama ini”<br />
“Perlu kamu tahu Ta aku sangat
mencintaimu dan sayangnya rasa cintaku ini harus kamu tuntut dengan
keromantisan”<br />
“Aku tidak bermaksud menuntut Lul,
aku cuma ingin hubungan kita indah seperti orang lain”<br />
“Wujud dari keindahan itu bukan
terletak pada keromantisan Ta tapi terletak pada cinta itu sendiri. Aku tidak
pernah membelai dan menciummu karena aku menghormati cinta kita. Aku tidak
ingin hubungan kita menjadi ternoda dengan hal-hal yang dimulai dari belaian
ataupun ciuman. Aku sayang kamu dan dengan itulah aku bisa buktikan seberapa
dalam aku mencintaimu”<br />
Dada Yunita berdesir seketika. Segera dia tatap mata teduh Ulul. Disana ia dapati
keteduhan cinta dan kasihnya.<br />
“Ta…jika kamu anggap cinta cuma
bisa dinyatakan dengan sentuhan-sentuhan keromantisan itu salah. Cinta bukan
cuma itu saja. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjaga hubungan suci
itu tetap suci sampai kita benar-benar terikat pada hubungan yang halal. Selama
ini aku kira kamu bisa mengrti itu semua. Tapi aku salah dan untuk itu aku
minta maaf jika aku tidak bisa menjadi seperti apa yang kamu mau”<br />
“Lul aku cuma..”, ucap Yunita
tak terteruskan.<br />
Ada rasa sesak yang keluar begitu saja di hatinya. Yunita telah melukai Ulul
dan itu bisa ia lihat dari kalimat datarnya.<br />
“Kamu tidak salah Ta dalam hal
ini. Dan sepautnya aku melepaskanmu malam ini, membiarkanmu mencari cowok
romantis seperti harapanmu. Jangan kamu kira aku tidak pernah mencintaimu,
karena itu membuatku terluka. Jujur selama hidaupku aku tidak pernah memikirkan
gadis lain selain dirimu”<br />
Bersaman kalimat itu Ulul berlalu meninggalkannya. Entah…kenapa bibir Yunita
tak mampu mencegah langkah Ulul. Semua ia rasa bagai mimpi. Hanya dengan satu
kesalahan ia buat semua berakhir dalam sekejap. Air matanyapun sudah mengalir
deras. Seharusnya ia bangga memiliki Ulul yang tidak pernah neko-neko.
Seharusnya aku tidak mendengarkan pendapat-pendapat Ikfi tentang cowok
romantis. Seharusnya aku tidak membuat Ulul terluka saat itu.<br />
<br />
<br />
Kereta api di stasiun Balapan
sudah berangkat dua menit setelah ia tiba di sana. Yunita berlari kesana-kemari
memanggil-manggil nama Ulul dari jendela satu ke jendela lain. Namun usahanya
itu tanpa hasil. Kereta api dengan perlahan telah membawa Ululnya dan juga
cintanya pergi jauh. Yunita berdiri terpaku melihat kereta api yang kian
menjauh. Sesalnya menumpuk. Yunita datang terlambat hingga tidak sempat
mengatakan maafnya pada Ulul.<br />
Kini Yunita mulai sadar bahwa
tidak ada yang lebih bisa membahagiakannya kecuali dengan kehadiran Ulul.
Bagaimanapun dia, romantis ataupun tidak dialah orang yang benar-benar ia
cintai. Kenangan-kengan indah bersamanya walau tanpa kemesraan saat itu
membelainya dengan rasa yang teramat. Asanya telah pergi dan itu cuma bisa ia lakukan
dengan menangis terpaku di tempatnya berdiri. Hidupnya tiada arti tanpa Ulul,
dengan mencintainya apa adanya itu sudah lebih dari cukup. Tidak ada lagi
tuntutan untuk dia berubah menjadi Ulul yang romantis. Rasa sesal telah membuatnya
menyimpan permintaan maaf untuk Ulul.<br />
Sampai dadanya tersentak
merasakan tangan seseorang meraih bahunya Yunita. Ia menatap tajam wajah itu.
Mata teduh yang selalu membuatnya merasa damai jika didekat Ulul. Kelebutan
jiwanya senantiasa menyuguhkan warna indah dalam memori dan sungguh tidak ada yang
lebih romantis selain Ulul….</span></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black;"><a href="http://bayukrisnadi.blogspot.co.id/2012/04/cerpen-remaja-tak-bisakah-dia-romantis.html" target="_blank"><i>sumber </i></a></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-88284252496193966952016-04-03T02:38:00.001-07:002016-04-03T02:38:27.976-07:00Cerpen Romantis Inikah rasanya dicomblangin<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://tentang2013.blogspot.com/" target="_blank"><i>Cerpen Romantis</i></a>.“duh, panas banget sih udara siang nhe” kata seorang gadis berambut
panjang lurus, memakai kaos kaki pink yang sedang berdiri di tengah
lapangan upacara.</div>
<div style="text-align: justify;">
“kekantin yuk, kayaknya disana ada yang jual es kelapa muda yang enak banget..” kataku membujuk temanku untuk belanja di kantin.</div>
<div style="text-align: justify;">
“ia, tapi kamu yang bayarin ya!!!” katanya padaku. “kok aku lagi
bukannya kemarin udah aku yang beliin kamu bakso, trus juz semangka yang
waktu nhe juga belum kamu bayar.” Jawabku padanya. “ ga, untuk karang
kamu dulu yang bayar, besok-besok aku deh” katanya merayuku. “bukannya
dari dulu kamu juga bilang kaya gitu?” kataku lagi. “ya, cepetin ntar
kburu bel masuk lho!” katanya samil menarik tanganku menuju kantin
sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Owh ya, aku Ayu, anak kelas XI IPA di salah satu SMA favorit di
daerahku. Dan gadis itu temanku, namanya Cheshy, dia teman sekelasku. Ya
bisa dibilang teman baik gitu deh. Aku kenal dia saat mos, itu karena
kita sama-sama dihukum karena telat. and akhirnya sampai karang kita
temenan baik deh. Meski gitu ga berarti semua sifatnya dia tu cocok ama
aku. Diantara kita banyak sekali ada perbedaan, dan yang paliing aku
benci dari dia adalah sifat pelit dan matrenya yang ga ketulungan.
Setiap belanja pasti aku yang dapet giliran bayar. Dan untuk cowoknya,
ga ada yang ekonominya menengah, apalagi menengah kebawah. Intinya semua
diatas rata-rata. Biasa, namanya juga cwe matre.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia0giRgECAass_hCOpNogVnRwhO4GFVdvwjX5Sx7tK7Z6k1bPwocb1LFDAktCntbXA0_mWgI9pMPviSegQOUrcm1KN8EjNp4U2kUCLvRrCD-5ScpK3h6MSq0bpDN1wO9Qfx6hKyqeypIY/s200/dicomblangin.jpg" width="200" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain Cheshy, aku masih punya sahabat baik 1 lagi. Namanya Raditya.
Tapi aku biasa panggil dia Adit. Dia temen baikku sejak aku duduk di
bangku SD. Kebetulan SD,SMP, dan SMA kami sama jadi kami bisa sahabatan
mungkin karena sering bareng. Cowo yang berbadan tinggi berisi, potongan
rambut yang masa kini banget, ditambh kacamata tipis yang membuat dia
menjadi incaran para gadis di sekolah ini. Tapi sayangnya, dia tu pelit
banget. Seteh dihitung-hitung selama 10 tahun aku kenal sama dia, aku
Cuma pernah ditraktir 3 kali. Itupun gara-gara aku menang taruhan ama
dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
“hey Yu,,, entar pulang sekolah aku tunggu di tempat biasa ya, aku
mau curhat nhe!” sapa adit yang kebetulan lewat dikantin sekolah. “ ada
apa sich dit?, kyaknya serius amat?” tanyaku penasaran. “ ya, makanya
ntar kamu harus dateng, ok?” sambungnya lagi. “ya dech” jawabku singkat,
sambil langsung menuju kekelas, karena bel masuk sudah berbunyi.</div>
<div style="text-align: justify;">
…………………………………………………………………………………………………………………….</div>
<div style="text-align: justify;">
“kamu mau kemana yux? Buru-buru amat kayaknya?” Tanya Cheshy yang
sedikit kebingungan. “ si Adit nyuruh aku ke taman belakang sekolah
sebentar, katanya dia mau ngomong sesuatu.” Jawabku, lalu pergi
meninggalkan kelas. “trus aku pulang ama siapa donk?” tanyanya lagi. “
naik taxi aja ya, aku ada urusan penting, da Cheshy” kataku sambil
berlari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Hey, bengong aja nich? Dah lama nunggu ya?” tanyaku basa-basi,
karena Aq dah telat 1jam. “pake nanya lagi, ga tau ya aku lumutan nunggu
di sini”. Jawabnya dengan nada jengkel. “ia deh sory, td aq abis nyusul
praktek kimia, sory ya?” jawabku membela diri. Tapi dia hanya diam. “ok
kamu mau ngomong apa?” tanyaku membuka pembicaraan. “kamu tau kan
seminggu lagi hari apa?” tanyanya padaku. “ hari sabu kan? Emangnya
kenapa?” jawabku lagi. “ia tapi itu hari ulang tahunku, masak kamu lupa
sich” sahutnya makin jengkel. “ aku inget kok, emank kenapa?” tanyaku
lagi. “ aku mau bikin perayaan nhe, maklum sweet seventeen gitu loch!!”.
Jawabnya mulai bersemangat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“owh ya deh, kamu mau aku bantu apa?” tanyaku menawarkan diri.
“bantuin aku nyiapin segala sesuatu tentang pesta. Kamu jadi
bendaharanya deh!” jawab Adit. Lalu aku mulai mempersiapkan segala
sesuatu untuk pestanya Adit. Tapi memang sifat pelit yang sulit untuk
dihilangkan, membuat aku sedikit jengkel. Gimana ga jengkel, dia nyuruh
bikin pesta yang semeriah mungkin untuk ultahnya, tapi dana yang dikasi
benar-benar sangat minim. Jamam sekarang udah ga ada barang dibawah
rata-rata, semua harganya pasti mahal, apalagi dengan kwalitas bagus.
Aku jadi heran padahal dia anak orang kaya, ortunya pun ga pernah
batesin dia minta uang berapa, tapi kok dia pelit gini sich. Seingatku
nhe, sebagian besar cewenya mutusin dia karena sifat pelitnya yang ga
ketulungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari sabtu, tanggal 23 januari akhirnnya tiba juga. Hari ini hari
ulang tahunnya Adit. Lega juga rasanya nyelesaiin tugas yang hasilnya
memuaskan mesti dengan dana yang sangat minim. Tamu undangan sudah pada
dateng, dan memenuhi ruang pesta. Kue ulang tahun yang sangat anggun
sudah dihias dengan indah dan diletakkan dipojokan, kolam renang yang
dihiasi puluhan lilin menambah keindahan pesta malam ini. Gaun-gaun yang
indah memenuhi ruangan. Aku sudah dari tadi berada di pesta ini.
Mengenakan gaun ungu dengan dandanan alami, kukira kecantikanku
terpancar dengan sempurna malam ini. Dari kejauhan kulihat seorang gadis
berbadan jangkung dengan gaun merah muda yang menambah keanggunan
dirinya. Rambut yang dibiarkan tergerai dengan sedikit hiasan
diatasnya,membuat gadis ini menjadi pusat perhatian di pesta ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ayux….” seru gadis itu. Lalu dia semakin mendekat dan wajahnya
semakin kelihatan. “Cheshy?? Jadi itu kamu, ya ampun kamu cantik banget
malam ini??” tanyaku pada Cheshy yang makin mendekat padaku. “Ia donk
harus gini, disini kan banyak cowo-cowo cakep bin tajir, syapa tau ada
yang kecantol, lumayan kan?” jawabnya padaku. Cheshy memang cantik, tapi
itu hanya bagian luar saja. Inner beautynya belum bisa menyamai
kecantikan parasnya. Tapi seperti apapun dia, dia adalah sahabatku, aku
harus bisa menerima dia apa adanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kue yang tadi berada di pojokan kini telah dibawa ke tengah-tengah
keramaian, deket kolam. Bertanda ritual ulang tahun mau dimulai. “Ches,
ke sana yux, dah mau mulai nhe!” ajakku pada Chesy, sambil menariknya
menuju tempat tadi. Lagu ulang tahun terdengar dinyanyikan pada para
undangan.pemotongan kue pertama, apa sich arti kue pertama, dan apa
pentingnya kue itu. Meski potongan terakhir, sama aja kan itu kue.
Terdengar tepuk tangan yang sangat meriah dari undangan yang langsung
menyadarkanku dari lamunan. Ternyata Adit telah berdiri didepanku dan
membawa sepotong kue. Kue pertama, kenapa aku? Kenapa kue pertama harus
ada maknanya. “potongan pertama ini buat sahabtku yang telah membuat
acara semeriah ini untuk pesta ulang tahunku” kata adit di depan para
undangan. Owh jadi karena itu aku dapet kue pertama. Tapi kurasa sama
saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keesokan harinya setelah pulang sekolah, Adit nyuruh aku buat nemenin
dia ke perpustakaan, kebetulan aku dan Cheshy memang ada rencana buat
ke perpustakaan. Akhirnya kita pergi bertiga. Setelah lama di perpus,
dan semua pada laper, akhirnya kita pergi untuk makan. Aku berfikir
dalam hati, maknan ini syapa yang akan bayar. Cheshy si cewe matre pasti
tetep beraksi untuk dapetin traktiran. Kalau Adit, ga mungkin banget,
Dia kan pelit banget, bayarn aku beli permen 500 rupiah aja ga mau.
Jangan-jangan mesti aku nhe yang bayarin mereka berdua. Setelah selesai
makan datang pelayan yang membawakan tagihan. “Aku aja yang bayar!” kata
Adit dan Cheshy berbarengan, sambil mengeluarkan dompet masing-masing.
Dan hal itu membuat aku sedikit shok. Mimpi apa mereka semalam, sampai
berubah 180<sup>0</sup> gini. Setelah lama debat, akhirnya mereka
mutusin sesuatu. “ kamu aja yang bayar ya yu!” katanya serempak lagi.
“daripada kami rebut disini, mending kamu yang bayarin dulu deh” sambung
Aditt. Baru aja seneng ngliat mereka berubah, tapi akhirnya disuruh
bayarin juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap hari seperti biasa aku jalan bareng ma cheshy, kadang-kadang
ma Adit. Anehnya aku sahabatan ma Adit dan Cheshy, tapi kenapa Adit dan
Cheshy ga bias akrab sampai karang. Setiap hari aku ngeliat Cheshy, aku
merasa ada yang berbeda, kayaknya Cheshy naksir Adit nhe. Tapi bukan
hanya Cheshy, Adit juga kayaknyya menyimpan perasaan sama Cheshy. Tapi
mereka ga pernah cerita hal itu ke aku, apa ini hanya perasaanku aja ya.
Tapi kufikir-fikir, masak sich mereka bisa bersatu dengan sifat yang
sangat bertentangan. Saat aku sedang berjalan dengan Cheshy di taman,
tiba-tiba kami bertemu Adit. Seperti biasa aku nyapa dia, tapi ga tau
kenapa Cheshy tiba-tiba lari tanpa sebab. Aku ga mengerti apa yang
terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semakin hari aku merasa banyak keanehan yang terjadi antara mereka.
Kenapa nhe dengan sahabatku. Lalu aku punya ide buat nyomblangin mereka
berdua. Tapi apa mungkin ya??, ya aku coba aja deh. Tapi kayaknya aku
perlu bantuan. lalu muncul sebuuah nama di benakku, Niko anak SOS 2 di
sekolah ini, selain Adit, Niko juga merupakan cowok idaman cwe-cwe di
skolah ini, mungkin karena dia kapten sepak bola.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keesokan harinya, aku kekelas XI SOS 2, aku bertemu dengan Niko, lalu
ngajak dia ngobrol di taman deket Padmasana sekolah. Aku ceritain semua
keanehan antara Cheshy dengan Adit. Kebetulan Niko dan Adit temen
sekelas, jadi Aku fikir minta bantuan ke dia adalah hal yang tepat.
Rencana awal kami adalah membuat Cheshy sama Adit jalan bareng. Tapi
biar kesannya ini merupakan kebetulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Pulang sekolah makan yuk, di kafe Esthy??” ajakku pada Cheshy. “Hmm,
Gimana ya??” jawab Cheshy.”Alah jangan sok nolak gitu deh, aku juga
ingin ngomong serius nhe ma kamu” sambungku. “Ngomong apaan sich? Ya
dech klo gitu” kata Cheshy setuju. Lalu pulang sekolah kami berdua
langsung pergi ke kafe Esthy yang letaknya ga begitu jauh dari sekolah.
Seperti biasa kami mesen es jeruk dan bakso. Beberapa saat setelah kami
tiba di sana, Nampak Niko dateng sama Adit, dan akhirnya menghampiri
kami. Mereka juga pesen es jeruk sama bakso. Kami makan bareng berempat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Owh ya Yu, kamu jadi mau pinjem novel Pertualangan Sudut Cinta?,”
Tanya Niko kepadaku. Aku tau ini pasti salah satu dari rencana kami,
kami pergi minjem novel dan ninggalin mereka berdua. “ia dech minjemnya
dimana?” tanyaku pada Niko. “Deket sini ada tempat peminjaman novel”
jawab Niko. “ya dech klo gitu, kita pergi sekarang” ajakku. “Aku pergi
dulu ya Dit, Ches?” kata Niko pada mereka. Nampak wajah bingung dari
kedua wajah mereka, mudah-mudahan aja mereka ga curiga. Lalu kami
ninggalin mereka berdua. “jangan lama-lama ya!” kata Adit. “Sipz,Kalau
dah selesai makan kami belum dateng, pulang duluan aja dah” jawab Niko
ke Adit. Kami langsung ketempat peminjaman novel yan dibilang sana Niko.
Tapi aku khawatir sama Cheshy dan Adit, kami ninggalin mereka berdua,
tanpa bayarin makann yang kami makan tadi. Diantara mereka yang mau
bayar siapa ya. Kalau Cheshy, pasti selalu minta traktiran. Tapi Adit ga
bakal pernah mau ngeluarin uang buat bayarin orang lain. Ya terserah
mereka deh, kalau mereka ga mau bayar, paling disuruh cuci piring ma
petugas kafe, setidaknya itu bisa membuat mereka lebih deket. Setelah
ketemu buku yang aku cari, aku ngajakin Niko untuk balik ke kafe tadi
biar pulangnya bisa barengan. “Ga usah Ayu,biarnin aja mereka pulang
berdua. Ntar aku yang nganter kamu pulang. Lagian rumahku satu jalur
kok, jadi sekalian aja” kata Niko menolak ajakanku. “Ia juga sich, bikin
sebanyak mungkin mereka jalan bareng, oke deh klo gitu kita pulang
yuk!” sambungku ke Niko.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku menelfon Cheshy untuk ngasi tau mereka klo aku pulang duluan.
Tapi HPnya ga aktif, aku telfon Adit HPnya juga ga aktif, perasaanku
jadi ga enak, jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi dengan mereka. Lalu
aku bilang ke Niko untuk balik ke kafe tadi, aku mau mastiin mereka ga
apa-apa. Dan kami akhirnya balik lagi ke kafe tadi. Tapi setelah aku
sampai disana Adit dan Cheshy sudah tidak ada disana. “NIk, gimana nich,
mereka ga ada?” kataku pada Niko. “Tenang Yu, mereka pasti baik-baik
aja kok, coba kamu telfon ke rumahnya, mungkin mereka sudah nyampe
rumah” kata Niko nenangin. Lalu aku coba untuk menelfon ke rumahnya
Cheshy, tapi katanya Cheshy belum pulang. Begitu juga dengan Adit.
Kemana ya mereka, fikirku dalam hati. Seketika HPku berbunyi, ternyata
telfon dari Adit, dia bilang dia sudah nganterin Cheshy pulang, dan
sekarang dia masih dalam perjalanan ke rumah. Setelah mendengar kabar
itu, hatiku mulai tenang. “Ternyata mereka baik-baik saja, kita balik
yuk Nik?” ajaku pada Niko. “ya deh klo gitu” jawab Niko dan dia
nganterin aku pulang ke rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Besoknya di sekolah aku dan Adit makan di kantin, lalu Niko dateng
dan duduk didekatku. Tidak lama setelah Niko dateng Cheshy juga dateng
dan dia duduk di dekat Adit, karena sudah tidak ada tempat lain lagi.
“Hey Nik, kamu kok ngambil tempat dudukku?” Tanya Cheshy pada Niko. “aku
juga bayar sekolah disini, jadi aku juga berhak donk duduk di bangku
ini” jawab Niko. Ini pasti rencana Niko untuk nyomblangin mereka berdua.
“o ya Yu, kamu dah selesai makan kan? Kemarin aku baru ketemu novel
yang keren banget, kamu pasti suka. Liat yuk kekelasku” ajak Niko.
“masak? Jadi penasaran, ya deh” jawabku. “harus sekarang? Aku kan belum
makan?” sambung Cheshy. “kan masih ada Adit, Dit temenin Cheshy ya!”
kataku pada Cheshy dan Adit. Aku dan Niko pergi ninggalin mereka,memang
ga salah klo aku milih Niko buat bantuin aku nyomblangin mereka. Dia
punya sejuta cara biar Cheshy sama Adit bareng terus.</div>
<div style="text-align: justify;">
“O ya Yu, ntar kamu ke pesta melam perpisahan ga?” Tanya Niko. “Ia
donk, aku ga mau ngelewatin acara ini” jawabku. “klo gitu ikut aku” kata
Niko sambil menarikku ke mobilnya. “kita mau kemana sich?” tanyaku. “ya
nanti juga kamu bakal tau” kata Niko yang semakin membuatku penasaran.
Ternyata Niko mengajakku ke toko perhiasan. Dia nyuruh aku milih kalung
yang paling aku suka. “Ntar malem akan ada yang ngungkapin perasaan di
pesta malam perpisahan” kata Niko. Aku merasa bodoh sekali, kenapa ga
kefikir sampai ke sini sich, ternyata Niko memang bener-bener luar
biasa, dia sampai ngerencanaain acara buat mereka ngungkapin
perasaannya. Bahkan sampai nyiapin kalung segala. Bener-bener pemikiran
yang keren. “udah Yu?” tanyanya padaku, yang menyadarkan lamunanku.
“owh ia, yang ini aja” kataku. “bungkus ya mbak” katanya pada petugas
toko. “Nik, kok kalung saja sich? Liontinnya ga sekalian?” tanyaku pada
Niko. Niko hanya tersenyum kepadaku. Apa sich rencana cowok ini ,fikirku
dalam hati. Niko langsung mengajakku pergi setelah menganbil dua
bungkusan dari pelayan toko. “kok dua?, yang satu lagi apa? bukannya
tadi kita hanya memesan sepasang kalung?” tanyaku makin penasaran.
Kembali sebuah senyuman yang menjawab pertanyaanku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di mobil aku hanya diam dengan rasa penasaranku. “masih penasaran yu?
Agar ga penasaran terus, ntar kamu dateng ke pesta perpisahan dengan
Cheshy. Disan akan ada jawabannya” kata Niko setelah sampai di depan
rumahku. “hati-hati ya Nik” kataku. Lalu aku masuk ke dalam rumah,
ternyata Adit sudah ada dikamarku. “kapan kamu kesini?” tanyaku ke Adit.
“udah lama, bahkan dah sampe tidur” jawabnya. “kamu tadi kemana?” Tanya
Adit. Ga mungkin aku bilang yang sebenernya, aku mau ini menjadi
surprice buat mereka. “daripada kamu bengong, mending kamu mandi trus
ikut aku?”sambungnya. Aku mandi, dan akhirnya pergi sama Adit. Ternyata
Adit ngajak aku ke salon, katanya aku harus tampil cantik, biar ga
malu-maluin dia ntar di pesta, dia juga milihin gaun yang aku pakai
entar. Dan memang aku merasa bak Cinderella dengan gaun biru muda dengan
hiasan pink dibagian bawahnya. Sepatu kaca indah menghiasi kakiku,
serta rambut yang dibiarkan tergerai curly, dengan sedikit hiasan yang
menambah keanggunanku pada malam ini. Aku ke pesta dengan Adit,
Sesampainya di pesta Adit mengajakku ke tempat deket kolam yang
berhiaskan lilin. Lagu yang sangat romantic terputar di pojok sana.
Nampak seseorang dari kejauhan. Wajah yang sudah tidak asing lagi,
Cheshy, tapi dia kesini dengan siapa?</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesosok pria yang bertubuh tinggi kekar, berjalan mendekatiku.
“Niko?” kataku. “ia, ini aku Niko. Kamu cantik sekali malam ini?”
jawabnya. “ia donk, cpha dulu yang ngrias?” kata Adit yang membuatku
bingung dengan kondisi ini. “seperti kataku tadi, malam ini akan ada
yang mengungkapin perasaannya” sambung Niko. Aku menepi, dan membiarkan
Adit dan Cheshy berada di tengah kerumunan. Tapi semua malah menepi dan
membiarkan aku dan Niko berada di tengah kerumunan. “Malam ini aku rasa
malam yang tepat buat aku ngungkapin perasaanku yang sudah lama aku
pendam, kamu adalah wanita yang bisa membuatku merasakan indahnya dunia.
Maukah kau menerima cintaku ini?” kata Niko didepan banyak orang.
“’kalau kamu mau nerima cinta ini, panggilah Cheshy bersamamu, tapi
kalau tidak, panggilah Adit bersamamu” sambung Niko. “Adit, aku kesini
bersamamu jadi, mala mini aku memilih Cheshy untuk bersamaku, biar adil”
kataku yang menandakan aku nrima cintanya Niko. Lalu Adit dating dan
membawa sepasang kalung yang tadi aku pilih. Niko memasangkkan satu
kalung di leherku, tapi sebelumnya dia memasangkan sebuah liontin yang
indah. “ini adalah jawaban dari senyumanku tadi, aku sudah mempersiapkan
liontinnya sejak dulu. Liontin hati dengan angka 2 ditengahnya serta
huruf A dibagian depan dan N dibagian belakngnya. Yang berarti dua hati
yang sekarang bersatu milik Ayu dan Niko” kata Niko.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan setelah melihat aku kebingungan dengan keadaan ini, mereka
menjelaskan kalau ini adalah merupakan rencana mereka semua. Termasuk
berpura-pura nyombalngin Adit dan cheshy, padahal semua yang dilakuin
selama ini adalah untuk nyomblangin aku dan Niko.</div>
<div style="text-align: justify;">
Meski dengan keadaan bingung aku mau menerima cintanya Niko, karena
Niko merupakan sesosok pria yang luar biasa, dia memiliki pemikiran yang
brilian dan ide-ide yang mengejutkan, seperti caranya ngedeketin aku
dan yang paling brilian adalah liontin yang dia jadikan penghias kalung
jadian kami. Liontin hati dengan angka 2 ditengahnya Serta huruf A
dibagian depan dan N dibagian belakang. Liontin yang sangat indah.
Seindah kisah cinta kami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://luviana07ayu.wordpress.com/cerpen/" target="_blank"><b><i>sumber </i></b></a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-37673835608343401012016-03-29T20:51:00.000-07:002016-03-29T20:51:32.521-07:00Cerita Inpirasi Hidup -PR Terakhir yang Mengharukan dari Seorang Guru<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<i><a href="http://tentang2013.blogspot.com/" target="_blank">Cerita Inspiratif Hidup</a></i> ini berdasarkan Kisah nyata ini datang dari Negara Jepang. Guru ini mampu merasakan kalau waktunya hidup didunia tidak lama lagi, sehingga ia memberikan pekerjaan rumah terakhir bagi para muridnya yang membuat banyak orang terharu. Sebelum Guru istimewa tersebut menghembuskan nafas terakhirnya, dirinya masih sempat memberikan PR untuk para siswanya. Jika umumnya para siswa acuh dan malas mengerjakan PR tetapi untuk PR yang satu ini tidak membuat para siswanya acuh, melainkan menangis saat melihat PRnya. Dengan sebauh kapur Guru tersebut mulai menuliskan PR tersebut di papan tulis, ia menuliskan PR tersebut sebagai tugas terakhir kepada murid-muridnya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="126" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXtmsMJF3ISQFHlFljZd1Wt-ExrA6K8MaH7RKzsLu50rf04jZUVCr3EvhTCm0eZZ-qSsBqIpWtK-ZpIuDLXTJgJTeqtBByVVu1E_b_rY82e2n4UuqNq83fu8x62s3Bj19d0cUag8aK-IA/s200/berlomba+kebaikan.jpg" width="200" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut tugas yang diberikan sang guru:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PR terakhir ini tidak ada batas waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadilah orang yang bahagia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat kalian mengerjakan tugas ini, mungkin aku sudah ada di surga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak usah buru-buru mengerjakannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalian bebas menggunakan waktu kalian yang dimiliki.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi suatu hari, tolong kumpulkan dan katakan padaku,</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku sudah melakukannya. Aku sudah bahagia”.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku akan menunggunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PR dari Cerita Inspirasi Hidup ini Tentu saja menjadi PR terakhir yang paling mengharukan didunia. Bahkan ada salah satu akun twitter membagikan foto PR terakhir yang diambil dari papan tersebut. Guru yang menuliskan tugas tersebut baru saja meninggal. Namun apa yang ia sempat lakukan di saat -saat terakhirnya sungguh sangat mengesankan. Ia benar-benar melakukan tugasnya sebagai guru, yaitu memastikan bahwa anak didiknya bukan hanya belajar atas tuntutan akademis melainkan juga untuk menjadi seorang yang bahagia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><a href="http://www.sipolos.com/cerita-inpirasi-hidup-pr-terakhir/" target="_blank">sumber</a></i></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-64028713317692946092016-03-29T20:46:00.002-07:002016-03-29T20:47:24.452-07:00Kisah Cinta Mengharukan Agnes Yang Mengharukan dan terpukul<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Hubungan Agnes dengan Adrian sudah berjalan hampir lima tahun. Selama ini hubungan mereka berjalan <i><a href="http://tentang2013.blogspot.com/" target="_blank">sangat harmonis</a></i>. Agnes mengenal betul watak Adrian yang begitu penyayang, tulus dalam mencintainya, dan baik dalam tutur katanya. Itu yang membuat Agnes sangat mencintai Adrian. Adrian berjanji "Agnes, aku tidak akan bisa hidup tanpamu, semua akan ku berikan asal kau bahagia sekalipun itu nyawa."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun setelah perjalanan panjang cerita cinta Agnes dan Adrian, akhirnya Agnes mengalami kejenuhan dengan ketulusan cinta adrian. "Adrian yang hanya seorang buruh tak akan mungkin bisa membahagiakan aku jika menikah nanti, tak cukup dengan ketulusan cinta saja" bisik Agnes dalam hatinya. Ini yang membuat Agnes ingin meninggalkan adrian yaitu "Materi" Selama berhubungan dengan Adrian, Agnes memang selalu mendapatkan semua ketulusan cinta dari Adrian. tapi hanya materi yang Agnes tidak pernah dapatkan dari Adrian selama ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOuiiNluuERbvoTGJtcDMflJkF5PsH67DA6owyEpPSjWgy9aD9WRULS4gO81y0xqqoWq-UcIlwj9AXgBQjh0aZE_g6OjiEwpWgQY0lgM7Tr7ob03hA7ISrGu7libj4-YCO7m3yid-f5W0/s200/gambar+model+baju+muslim+couple+2015+i.jpg" width="175" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada suatu hari Agnes berkenalan dengan seorang pria bernama Reno. Reno seorang eksekutif muda yang terbilang sukses, ini yang membuat Agnes tidak menolak saat Lina memperkenalkan dirinya pada Reno.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah memutuskan hubungan dengan Adrian Satu bulan setelah perkenalan itu Agnes dan Reno pun akhirnya menjalin cinta. Agnes terlihat bahagia menjalin cinta dengan Reno. Reno sangat memanjakan Agnes dengan membelikan apapun yang Agnes inginkan. inilah yang Agnes inginkan yang tidak pernah ia dapatkan dari Adrian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya mereka pun menikah. Awalnya Agnes sangat bahagia dengan pernikahan dan kehidupannya yang bergelimangan harta. Tetapi keadaan berubah ketika sikap Reno yang sudah mulai kasar, tak ada lagi kelembutan pada sikap Reno seperti saat berpacaran. Sikap Reno yang tempramental membuat tangannya mudah memukuli Agnes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika itu datang seorang wanita yang mengaku mantan istri Reno. ia datang untuk meminta tanggung jawab Reno untuk membiayai anaknya yang sudah beranjak dewasa. Agnes pun terlihat shock atas kenyataan ini, apalagi ketika Diana mantan istri Reno menceritakan semua prilaku Reno sebenarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak pikir lama setelah mendengar semua kebenaran dari Diana, Agnes pun akhirnya meningalkan rumah Reno. tapi niat Agnes untuk pergi dari rumah diketahui Reno. Reno mengejar Agnes agar tidak pergi dari rumah. Namun Agnes tetap berlari sekuat tenaganya hingga suatu kejadian naas menimpa dirinya, sebuah buah mobil mini bus menabrak tubuh Agnes. peristiwa kecelakaan itu membuat ginjal rusak dan penglihatan Agnes menghilang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
setelah kejadian Reno meninggalkan Agnes. Agnes menjalani hidupnya sendiri dengan ditemani sebuah tongkat yang membantunya menentukan arah berjalan. entah berapa lama ia akan bertahan dengan penyakitnya yang hanya memiliki satu ginjal dan kebutaan. dalam tangisan kelelahannya tanpa sadar Agnes pun tertidur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu terkejutnya Agnes ketika terbangun ternyata ia mampu melihat, Agnes mengusap-usap matanya tanda tak percaya apa yang terjadi. ia pun melihat sekelilingnya dan merasa aneh, karna ia sudah ada dirumah sakit. ketika suster datang. Agnes pun menanyakan apa yang terjadi "Sus, kenapa saya ada dirumah sakit, siapa yang mengantar saya?" tanya Agnes. "Ini mbak, ada surat dari sesorang yang mengantarkan mbak kesini." jawab suster. Tanpa pikir panjang Agnes pun meraih kertas itu dan langsung membacanya dengan seksama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Apa kabar Agnes? semoga kamu baik-baik saja. Selama ini walaupun aku jauh dari kamu. Aku tetap memperhatikan kamu dari jauh, bahkan pernikahan kamu yang membuat aku terpuruk juga masih aku ingat. kalau kamu masih ingat gak, ketika kita naik motor berdua kamu selalu tertidur, ketika kita ingin nonton bioskop yang akhirnya tidak jadi gara-gara harga tiketnya mahal, dan ketika kamu mendorong motorku saat motorku kehabisan bensin? kenangan manis itu yang membuat aku kuat untuk menjalani hidup ini meski tanpamu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agnes, aku banyak mendengar tentang dirimu dari Lina, bahwa kehidupan sangat penuh dengan air mata. Setiap Mendengar semua penderitaan mu aku selalu menangis. Untuk itu aku datang untuk memenuhi janjiku Agnes. semoga dengan keadaan yang sekarang kamu bisa bahagia. Adrian :)"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
tak terasa Agnes mengeluarkan air mata, dadanya terasa sesak, keinginannya bertemu Adrian pun tidak tertahan lagi. "Sus, kemana sekarang Adrian suster?" Agnes dengan suara tangis yang tertahan dan suaranya yang serak. suster hanya terdiam. baru setelah Agnes mengulang pertanyaan itu beberapa kali, suster itu menjawab "Sdr Adrian.. Adrian sudah meninggal saat operasi, untuk mendonorkan ginjalnya buat mbak Agnes, hanya surat itu yang terakhir yang diberikan oleh Sdr Adrian." jawab suster dengan terbata-bata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agnes pun tidak bisa berkata apa-apa. ia hanya menangis sambil memeluk erat surat dari Adrian. Agnes menangis histeris dengan menyebut nama Adrian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harta memang bisa membeli apa-apa tapi cinta tak dapat dibeli harta. sekian</div>
<div style="text-align: justify;">
Baca juga Kisah cinta selanjutnya Selamat jalan, maaf</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><a href="http://kisahdanceritakuu.blogspot.co.id/2013/09/kisah-cinta-agnes-yang-mengharukan.html" target="_blank">sumber</a></i></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4468799011406037041.post-60516588592098626292016-03-29T20:40:00.001-07:002016-03-29T20:40:35.189-07:00ISTRI SAYA SELINGKUH LEWAT SMS DENGAN MANTAN PACARNYA, MESKI SUDAH DILARANG TETAP SAJA DIA SMSAN..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: justify;">
saya dan istri pertama kali ketemu dibali, saat itu saya datang dari
china dan dia datang dari surabaya. kami kenal lewat facebook setahun
sebelumnya. singkat cerita kami langsung kamar disalah satu hotel
sebelum bercinta dia memebritahuku kalau dia sudah tidak perawan lagi
direnggut oleh mantannya, sayapun mengakui kalau saya bukan laki2 suci
dan saya katakan ke dia kalau saya akan menikahinya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTGjcT51tLfZp8ub2-yUJjL2HyGw-r3hSxRxxpKYyc8tkvYYCZ7eOIr4SMzx5-7i0KpewXFeasKrqcZYR8mESMSV3TdGcvYUNQW4agYHaK8zvtk2HbMPJG3CcPfui23zqSWjiVeAgBMqY/s320/gambar+model+baju+muslim+couple+2015+f.jpg" width="283" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4 bulan kemudian saya menikahinya(sekarang kami sudah dikarunia putri
cantik hampir 2 tahun), sejak awal kita berkomitment untuk tidak
berhubungan dengan mantan lagi dengan cara apapun, seiring dgn jalannya
waktu dia mengingkari itu dan kami mulai bertengkar dan setelah itu
damai lagi <a href="http://tentang2013.blogspot.com/" target="_blank">nomor hp istri saya diganti sekalian hpnya (pecah karena saya banting).</a>.TIDAK SAMAPAI DISITU..istri saya mengulanginya
lagi...tepatnya awal bulan september 2014 lalu, saat itu saya lagi ada
persoalan dengan pekerjaan saya dan saya memutuskan untuk resign dari
tempat kerja..saya curhat dengan istri saya masalah yang saya hadapi,
diapun menhibur saya dan memberi saya semangat. tanpa ada curiga dan
prasangka apapun tentang tingkah istri saya karena dia selalu melayani
kebutuhan saya (jasmani dan rohani) dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sore itu kepala saya penat sekali tapi saya tidak mau membuat istri dan
anak saya merasakan kepnatan saya lalu saya ajak mereka jalan2. sepulang
jalan2 malam itu kami nyantai diruang tamu sambil nonton tv, saya
duduk disamping istri saya dan istri saya pangku anak saya, saya lihat
hp istri saya menyala dibali celananya dan dia tidak menyadarinya(silent
mode) saya lihat hapnya agak mau jatuh lalu saya tarik pelan2,
menyadari saya mau ngambil hpnya dia langsung meronta dan berusaha
merebut hpnya dari tangan saya..biar gak ribut saya biarkan dia
mengambilnya, lalau saya tanya "KENAP KAMU PANIK SEPERTI ITU? MEMANG ITU
SMS DARI SIAPA? JAWABNYA" SMS DARI TEMAN PEREMPUANNYA DARI JAYA PURA
MASALAH TICKET(dia jawab sambil menghapus sms masuk dan terkirim dari
hpnya)..lalu KENAPA HARUS DISEMBUNYIKAN DARI SAYA?? dia tidak jawab.!!
saya masih penasaran, lalu tanpa dia sadari saya merebut hp dari
tangannya, dia kembali berusaha merebut hp dari tangan saya..tapi
usahanya sia2, dalam waktu bersamaan ada sms masuk yang isinya "Bunda
saya kangen dan ingin bercinta dengan bunda..!!" saya langsung lemes dan
tgidak bisa berkata apa!! di sms terkirim saya lihat dia memanggil
mantanya ayah..hati saya seperti dibelah pisau..kalau bukan karena
anakku saat itu mungkin saya sudah membunuhnya…!!!di sms keluar saya
melihat dia memanggil laki2 itu ayah!!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ketika saya tanya kenapa dia melakukan itu dia jawab karena dia cari
teman curhat..CURHAT APA(tanya saya) curhat mengenai kondisi keluarga
kami yang sering ribut, KENAPA HARUS DENGAN MANTANMU??(tanya saya lagi)
jawabnya" KARENA HANYA DIA YANG SAYA KENAL BAIK DAN SAYA MERASA NYAMAN
DENGAN DIA KATANYA..!!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
teman2, hati saya sakit sampai sekarang, saya dengan istri saya memang
udah baikan karena saya pikir putri cantik kami dan saya tidak mau
merebut kebahagiaanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
MASALAH BERUKUTNYA: sejak saat itu istri saya tidak pernah menunjukan
rasa bersalah, malah seperti anjing beranak, sediki2 maarah dan malah
MAKI2 SAYA DIDEPAN ANAK SAYA..kembali lagi saya mencoba bertahan karena
tidak mau anak saya jadi korban.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pada suatu pagi dia memuaskan(bercinta) saya dengan cara yang tidak
biasa, saya baru bangun jam 6.30 pagi dia langsung oral saya sampai
keluar dan dia melakukannya dengan agresif dan tidak pernah dia
melakukan ini sebelumnya. karena persaanku tidak enak sehari setelahnya
saya coba sadap dia dengan menaruh iphoneku tapi recordenyta saya "on"
kan. setelah saya pulang saya coba dengarkan hasil rekamannya..semuanya
terekam, saya berangkat kerja jam 8.30 pagi dari rekaman itu saya dengar
saat anak saya sudah tidur sekitar hampir jam 11 pagi..saya dengar
suara desahan, dan desahan istri saya sangat familiar di telinga
saya..saya mencoba menyimaknya dengan baik apakah suar itu ada disaat
anak saya belum tidur ternyata tidak ada, saya coba dengarkan dengan
seksama lagi, disamping desahan saya juga dengar suara yang tidak asaing
saat kita bercinta yaitu suara hentakan yg sangat intens..suara aneh
itu saya dengar sekitar 20 menitan setelah itu sudah tidak ada lagi dan
sampai anak saya bangun jam 1.30 siang istri saya tidak melakukan
apapun..selain suara tadi saya tidak mendengar suara apa2(suara bicara).
ketika saya mencoba mengoreksi, istri saya langsung bersumpah atas nama
tuhan dan atas nama orang tuanya..SAMPAI SAAT INI MASIH MISTERI..!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
TEMAN2 tolong bantu saya, apa yang harus saya lakukan, apakah istri saya
bercinta lagi dengan mantannya??? saya bingung dan tidak
mengerti...kenapa istri saya sampai begini..?? terus terang segala
kebutuhan istri saya saya penuhi..dari ujung kakai sampai ujung sampai
rambut, perhiasan emas, HP tercanggih dan apapun itu saya kasih..Puji
Tuhan keluarga kecil kami tercukupi..tapi kenapa dia melakukan ini
semua..?? apakah salah kalau saya mengkritik istri atau menasehati istri
untuk urusan rumah tangga?? apakah itu sebuah masalah besar?? teman
tolong bantu saya..saya bingung...Saya tidak mau merenggut kebahagiaan
puti cantik kami yang masih senang-senangnya..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalong </div>
<div style="text-align: justify;">
<i><a href="http://curhat.com/threads/istri-saya-selingkuh-lewat-sms-dengan-mantan-pacarnya-meski-sudah-dilarang-tetap-saja-dia-smsan.219/" target="_blank">sumber</a></i></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com